Beranda » Perbankan » BRImo Pecahkan Rekor! 44,4 Juta Pengguna dan Transaksi Rp25 Triliun per Hari

BRImo Pecahkan Rekor! 44,4 Juta Pengguna dan Transaksi Rp25 Triliun per Hari

Kalau dulu urusan transaksi harus antre di teller, sekarang semuanya bisa di genggaman.

Yup — dunia perbankan udah resmi pindah ke layar HP 📱. Dan yang paling menonjol di antara semuanya? BRImo dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Gimana enggak, per September 2025, BRImo sukses menembus 44,4 juta pengguna aktif dengan nilai transaksi harian mencapai Rp25 triliun! 😲

Angka ini bukan cuma rekor baru buat BRI, tapi juga jadi bukti nyata kalau transformasi digital mereka lewat program BRIVolution Reignite benar-benar berhasil.

Transformasi BRIVolution Dari Bank Konvensional ke Super Apps

Perjalanan digitalisasi BRI dimulai dari satu visi besar: menjadikan BRI bukan sekadar bank, tapi ekosistem finansial rakyat Indonesia.

Melalui program BRIVolution Reignite, BRI menggabungkan layanan finansial, investasi, dan transaksi dalam satu ekosistem digital.

Menurut Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, keberhasilan ini bukan datang tiba-tiba.

“Kami terus memperkuat infrastruktur dan mesin transaksi digital seperti BRImo, Qlola, merchant, EDC, QRIS, hingga AgenBRILink. Semua itu adalah fondasi besar yang membedakan BRI dengan kompetitor,”
ujar Hery Gunardi dalam konferensi pers di Jakarta, 30 Oktober 2025 (dikutip dari Antara).

Lonjakan Signifikan Dari Rp14 Triliun ke Rp25 Triliun Sehari!

Masih ingat Maret 2025 lalu? Saat itu nilai transaksi BRImo baru di kisaran Rp14 triliun per hari.

Namun hanya dalam enam bulan, angka itu melonjak hampir dua kali lipat jadi Rp25 triliun per hari di akhir September 2025.

Baca Juga:  Penerima PKH Wajib Tahu! Daftar Bank Penyalur Dana & Jadwal Pencairan PKH November 2025

Bukan cuma transaksi, jumlah pengguna juga tumbuh 19,4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Lonjakan ini bukan cuma soal kemudahan, tapi karena BRI berhasil menghadirkan fitur-fitur digital yang bener-bener relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Contohnya:

  • Top-up e-wallet, tagihan, dan QRIS di satu aplikasi
  • Fitur BRI Paylater dan Investment Corner buat generasi muda
  • Integrasi dengan AgenBRILink yang tersebar sampai ke pelosok

Semua itu bikin BRImo bukan cuma aplikasi mobile banking — tapi super apps yang merangkul semua kalangan, dari pedagang pasar sampai profesional muda di kota besar.

Efek Domino ke Dana Pihak Ketiga BRI

Peningkatan aktivitas digital lewat BRImo ternyata punya efek langsung ke performa keuangan BRI.

Data konsolidasi triwulan III 2025 mencatat, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,2% year-on-year jadi Rp1.474,8 triliun.

Lebih menarik lagi, komposisi dana murah (CASA) naik jadi 67,6% dari total DPK.

Artinya, semakin banyak nasabah yang menyimpan dana di rekening giro dan tabungan — sinyal bahwa kepercayaan terhadap ekosistem digital BRI meningkat signifikan.

Pertumbuhan CASA sendiri mencapai 14,1% YoY, ditopang oleh:

  • Dana giro tumbuh 24,5% YoY
  • Dana tabungan naik 7,2% YoY

Dengan struktur seperti ini, biaya dana (cost of fund) BRI bisa ditekan lebih efisien.
Jadi bukan cuma makin banyak transaksi, tapi juga makin untung.

BRImo Bukan Sekadar Aplikasi, Tapi Mesin Pertumbuhan BRI

Dalam dunia perbankan digital, BRI udah gak bisa dianggap pemain lama yang cuma mengandalkan cabang fisik.

Melalui BRImo, BRI berhasil menyeimbangkan dua sisi bisnis penting: layanan konvensional dan digital banking.

Menurut laporan keuangan BRI Q3 2025, lebih dari 98% transaksi nasabah individu sekarang dilakukan secara digital.

“Transformasi digital kami tidak hanya memperluas akses dan kenyamanan, tapi juga memperkuat profitabilitas BRI,”
tambah Hery Gunardi.

BRImo kini punya posisi strategis — menjadi jantung dari ekosistem BRI yang menghubungkan nasabah individu, UMKM, dan pelaku bisnis nasional.

Baca Juga:  Canggih! myBCA Kini Hadir di Smartwatch, Bisa QRIS Hingga Cek Saldo dan Transfer Tanpa HP

Jaringan Digital BRI yang Tak Tertandingi

Selain aplikasi BRImo, BRI punya aset digital lain yang memperkuat posisinya di pasar:

  • AgenBRILink: lebih dari 740 ribu agen aktif di seluruh Indonesia
  • Qlola by BRI: platform digital untuk nasabah korporasi
  • QRIS & EDC BRI: menjangkau jutaan merchant UMKM

Dengan kombinasi ini, BRI berhasil menciptakan ekosistem transaksi yang menyeluruh.
Mulai dari warung kecil di desa, sampai transaksi B2B perusahaan besar — semua bisa jalan lewat sistem digital BRI.

Inovasi Fitur BRImo yang Jadi Daya Tarik Utama

Kenapa BRImo bisa tumbuh sepesat itu? Karena aplikasinya gak berhenti berinovasi.

Beberapa fitur baru di 2025 yang bikin pengguna betah antara lain:

  • 💳 Smart Spending Analyzer – bantu pengguna melacak dan mengatur keuangan otomatis.
  • 💰 BRI Paylater – fitur cicilan tanpa kartu kredit untuk transaksi tertentu.
  • 🌱 BRI Invest – integrasi reksa dana & SBN langsung dari aplikasi.
  • 🧾 QRIS All Merchant – bayar di mana aja, cukup satu scan.
  • 🔒 BRI Shield Security – sistem keamanan biometrik & OTP ganda.

Dengan fitur-fitur itu, BRImo berhasil menjangkau segmen muda — generasi yang lebih tech-savvy dan ingin semua serba cepat.

Dampak Ekonomi Digital Dari Kota ke Desa

Salah satu keunggulan BRI dibanding bank lain adalah fokusnya ke ekonomi kerakyatan.

BRImo dan AgenBRILink jadi jembatan penting buat masyarakat di daerah yang belum terjangkau layanan finansial formal.

Menurut data OJK dan BRI Institute (2025), kehadiran BRImo dan AgenBRILink membantu menurunkan angka unbanked population Indonesia dari 36% ke 22% hanya dalam dua tahun.

Artinya, BRI gak cuma profit-oriented, tapi juga berperan aktif dalam financial inclusion nasional.

Digitalisasi ini sejalan dengan misi pemerintah untuk memperluas akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga:  Jangan Asal Ajukan! Begini Cara Pilih Tenor dan Plafon KUR BRI yang Buat UMKM!

Efisiensi & Profitabilitas Efek Langsung Transformasi Digital

Transformasi digital gak cuma soal tampilan aplikasi, tapi juga efisiensi biaya operasional.

Melalui BRImo dan kanal digital lain, BRI berhasil menghemat biaya operasional hingga Rp1,7 triliun per tahun (data internal Q3 2025).

Ini karena transaksi nasabah beralih dari cabang fisik ke kanal digital, yang biayanya jauh lebih murah.

Dampaknya?

  • Net Profit Margin BRI naik 11% YoY.
  • Rasio BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional) menurun stabil ke level 63% — terbaik di antara bank BUMN lainnya.

Strategi 2026 BRImo Sebagai Pusat Ekosistem Digital BRI

BRI udah punya rencana besar buat tahun depan.

BRImo akan ditingkatkan jadi “Super Financial Hub” yang gak cuma fokus ke transaksi perbankan, tapi juga investasi, asuransi, dan UMKM.

Beberapa target yang dicanangkan Hery Gunardi untuk 2026:

  • 50 juta pengguna aktif BRImo
  • Transaksi harian naik jadi Rp30 triliun
  • Integrasi BRI Life & BRI Finance langsung di aplikasi
  • Peluncuran fitur Smart Investment Planner

Kalau target itu tercapai, BRImo akan resmi jadi aplikasi finansial paling lengkap di Indonesia — bahkan bisa bersaing dengan super app regional seperti GCash (Filipina) dan GrabPay (Singapura).

❓ FAQ Seputar BRImo & Transformasi Digital BRI

1️⃣ Apa itu BRImo?
BRImo adalah aplikasi digital banking dari BRI yang menggabungkan layanan transaksi, investasi, dan pembayaran dalam satu platform.

2️⃣ Berapa jumlah pengguna BRImo saat ini?
Hingga September 2025, BRImo punya 44,4 juta pengguna aktif — naik 19,4% dibanding tahun sebelumnya.

3️⃣ Berapa nilai transaksi harian BRImo?
Nilai transaksi harian mencapai Rp25 triliun, naik dari Rp14 triliun di awal tahun 2025.

4️⃣ Apakah BRImo bisa digunakan untuk investasi?
Ya, lewat fitur BRI Invest kamu bisa beli reksa dana dan obligasi langsung dari aplikasi.

5️⃣ Apa rencana BRImo di 2026?
Targetnya mencapai 50 juta pengguna aktif dan transaksi harian Rp30 triliun dengan fitur keuangan terintegrasi.

Kesimpulan

Kehadiran 44,4 juta pengguna aktif dan transaksi Rp25 triliun per hari adalah bukti bahwa BRI berhasil mengeksekusi transformasi digital secara konkret.

Bukan cuma soal angka, tapi juga soal kepercayaan masyarakat terhadap bank milik rakyat ini.

BRImo telah menjelma dari sekadar aplikasi mobile banking jadi simbol digital empowerment di Indonesia — membuktikan bahwa inovasi bisa tumbuh dari akar kerakyatan.