Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi pusat perhatian sejak pemerintah mulai memakai sistem baru ini untuk menentukan penerima berbagai bantuan sosial pada 2025.
Penggabungan data ini dilakukan agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran dan meminimalkan kesalahan administrasi.
Menurut Kemensos, DTSEN menyatukan beberapa basis data lama agar pemerintah bisa melihat kondisi keluarga secara lebih akurat.
Sejak diberlakukan, status penerimaan PKH, BPNT, BLT Kesra, Bantuan Pangan, hingga PIP bergantung pada apakah data keluarga sudah masuk ke DTSEN atau belum. Karena itu, masyarakat perlu memastikan identitas mereka tercatat dengan benar.
Apa Fungsi Utama DTSEN?
Pemerintah mulai mengintegrasikan data kesejahteraan untuk memperbaiki proses penentuan penerima bantuan. DTSEN terdiri dari gabungan beberapa sistem lama seperti:
- Regsosek
- DTKS Kemensos
- P3KE Kemensos
Penggabungan ini membuat data keluarga lebih akurat dan seragam.
Dilansir dari laman resmi Bappenas, integrasi data dilakukan untuk menghindari tumpang-tindih, data ganda, dan ketidaksesuaian status sosial ekonomi.
Keuntungan Jika Sudah Terdaftar di DTSEN
Masuk ke DTSEN membawa sejumlah manfaat penting, terutama bagi keluarga yang mengandalkan dukungan bansos.
1. Prioritas Penerimaan Bansos 2025–2026
DTSEN menjadi dasar utama penerima bansos seperti PKH, BPNT, BLT Kesra, bantuan pangan, hingga PIP dan KIP Kuliah. Semakin akurat datanya, semakin besar peluang mendapatkan bantuan.
2. Data Lebih Valid dan Terupdate
DTSEN mengambil data dari Regsosek, DTKS, dan P3KE sehingga hasil akhirnya lebih lengkap. Validasi juga dilakukan secara berkala untuk menjaga ketepatan data keluarga.
3. Memudahkan Verifikasi Bantuan
Saat pengajuan bantuan baru, petugas dinas langsung mengecek ke DTSEN. Jika data sudah tersimpan, proses verifikasi jauh lebih cepat.
Menurut Kemensos, validasi berbasis DTSEN menjadi standar baru agar bantuan tidak salah sasaran.
4. Mengurangi Kesalahan Penyaluran
Penggabungan data meminimalkan keluarga yang seharusnya menerima tetapi terlewat, atau sebaliknya, penerima yang tidak lagi layak.
Risiko Jika Tidak Masuk DTSEN
Tidak tercatat dalam sistem DTSEN dapat berakibat cukup serius terutama terkait kelanjutan bansos.
- Nama tidak muncul sebagai penerima bansos
Meskipun pernah menerima sebelumnya, data yang tidak masuk berpotensi membuat keluarga tidak terdaftar lagi. - Data tidak bisa diverifikasi
Saat validasi, keluarga yang datanya tidak ditemukan dianggap belum memenuhi syarat administrasi. - Sulit mengajukan usulan bansos
Fitur Usul–Sanggah pada aplikasi Cek Bansos lebih efektif jika data sudah sinkron dengan DTSEN.
Cara Cek Apakah Data Sudah Masuk DTSEN
Walaupun sistem DTSEN masih terus disempurnakan, ada beberapa cara untuk memastikan status data keluarga.
1. Mengecek Lewat Kelurahan/Desa
Petugas biasanya memiliki daftar DTSEN terbaru. Identitas kepala keluarga dapat dicek melalui perangkat desa.
2. Bertanya ke Pendamping Sosial
Pendamping PKH, BPNT, atau Banpang sering mendapat update status data keluarga yang sudah masuk integrasi tahap terbaru.
3. Mengecek di Cek Bansos Kemensos
Jika nama masih muncul di cekbansos.kemensos.go.id, kemungkinan besar sudah masuk proses integrasi awal DTSEN.
4. Mengecek Status Regsosek atau DTKS
Jika pernah terdata Regsosek atau masuk DTKS, peluang masuk DTSEN sangat besar karena data tersebut dijadikan sumber utama penggabungan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Belum Terdaftar?
Jika setelah pengecekan data keluarga belum masuk DTSEN, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Lengkapi Dokumen Kependudukan
Pastikan dokumen berikut valid dan terbaru:
- KTP aktif
- KK terbaru
- Alamat sesuai domisili
- Nomor HP yang dapat dihubungi
2. Ajukan Usulan ke Kelurahan/Desa
Masyarakat dapat mengajukan usulan agar masuk ke data kesejahteraan sosial.
3. Menyiapkan Dokumen Tambahan
Beberapa daerah meminta:
- Surat keterangan tidak mampu
- Bukti penghasilan
- Bukti kondisi rumah
- Surat domisili
4. Mengikuti Pendataan Ulang Regsosek
Pastikan berada di rumah saat petugas datang melakukan survey. Banyak keluarga tidak masuk DTSEN karena tidak ditemui saat pendataan.
Kesimpulan
DTSEN menjadi fondasi utama penyaluran bansos mulai 2025. Data yang akurat dan terpantau membuat proses bantuan lebih adil dan tepat sasaran.
Dilansir dari Kemensos, integrasi data ini membantu memastikan anggaran bantuan diberikan kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan.
Semakin cepat memastikan data masuk DTSEN, semakin besar peluang mendapatkan bansos seperti PKH, BPNT, BLT Kesra, hingga PIP di periode selanjutnya.