Beranda » Bantuan Sosial » Resmi DTKS Program Bansos Dihapuskan, Ini Penjelasan dan Cara Cek Bansos Kemensos Terbaru 2026

Resmi DTKS Program Bansos Dihapuskan, Ini Penjelasan dan Cara Cek Bansos Kemensos Terbaru 2026

DTKS nggak dipake lagi buat program bansos mulai 2025. Banyak yang kaget dengar kabar ini, apalagi selama bertahun-tahun DTKS jadi rujukan utama penyaluran bantuan sosial.

Pemerintah resmi mengumumkan penghentian sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan menggantinya dengan sistem baru bernama DTSEN. Keputusan ini nggak main-main dan mulai diberlakukan penuh sejak triwulan II tahun 2025.

Per 26 November 2025, hanya data yang terdaftar di DTSEN yang diakui sebagai penerima bansos sah. Kalau masih tercatat di DTKS lama tapi belum masuk DTSEN, otomatis nggak bisa dapat bantuan lagi.

Apa Itu DTSEN dan Bedanya dengan DTKS?

DTSEN adalah singkatan dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Ini adalah sistem basis data terpadu yang jadi acuan baru seluruh program bantuan sosial di Indonesia.

Kalau DTKS fokusnya cuma ke data kesejahteraan sosial aja, DTSEN lebih komprehensif karena mengintegrasikan data ekonomi dan kependudukan secara nasional.

Berdasarkan keterangan dari Kemensos.go.id, DTSEN dibangun dengan teknologi yang lebih canggih dan terintegrasi dengan sistem lintas kementerian. Jadi datanya lebih akurat dan real-time.

Perbedaan Utama DTKS vs DTSEN

Aspek DTKS (Lama) DTSEN (Baru)
Cakupan Data Hanya kesejahteraan sosial Sosial + ekonomi nasional
Integrasi Terbatas antarinstansi Terintegrasi penuh lintas kementerian
Verifikasi Manual dan digital terbatas Digital berbasis NIK otomatis
Update Data Berkala tapi lambat Real-time dan dinamis
Akurasi Sering ada data ganda Minim kesalahan, zero duplikasi

Dengan teknologi yang lebih maju, DTSEN diklaim bisa mengatasi masalah-masalah yang selama ini jadi keluhan masyarakat soal bansos.

Kenapa DTKS Harus Dihapuskan?

Pertanyaan yang pasti muncul di benak banyak orang: kenapa sih DTKS yang udah dipake bertahun-tahun tiba-tiba dihapus begitu aja?

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa keputusan ini bukan tanpa alasan kuat. Ada banyak masalah mendasar di sistem DTKS yang bikin distribusi bansos jadi nggak efektif.

Masalah Utama di Sistem DTKS

  • Data penerima lama nggak ter-update meskipun kondisi ekonomi udah membaik
  • Keluarga miskin baru sering nggak masuk database karena sistem lambat
  • Banyak ditemukan data ganda dan penerima fiktif
  • Verifikasi antarinstansi nggak terintegrasi dengan baik
  • Proses pemutakhiran data terlalu lama dan manual
Baca Juga:  Pemerintah Umumkan Golongan KPM PKH & BPNT yang Tidak Layak Cair di Tahap 4 Ini Alasannya

Dikutip dari Kompas.com, ribuan keluhan masyarakat soal ketidaktepatan data bansos jadi salah satu pendorong utama reformasi sistem ini. Banyak yang seharusnya dapat malah nggak masuk daftar, dan sebaliknya.

Pemerintah menilai kalau terus pakai sistem lama, target “bansos tepat sasaran” bakal susah tercapai. Makanya butuh terobosan baru yang lebih akurat dan efisien.

Keunggulan Sistem DTSEN yang Bikin Beda

Sistem baru ini nggak cuma ganti nama doang tapi bawa perubahan signifikan dalam cara kerja pendataan penerima bansos.

DTSEN dirancang dengan teknologi digital yang lebih canggih dan memanfaatkan big data untuk memastikan akurasi.

Fitur Unggulan DTSEN

  • Basis data tunggal nasional yang valid dan terverifikasi
  • Integrasi lintas kementerian seperti Kemendagri, BPS, dan Kemensos
  • Verifikasi otomatis berbasis NIK untuk cegah data ganda
  • Update real-time saat ada perubahan status ekonomi keluarga
  • Dashboard monitoring buat transparansi data

Dengan sistem kayak gini, pemerintah optimis bisa mencapai target zero salah sasaran dalam penyaluran bantuan sosial. Setiap rupiah bansos benar-benar sampai ke yang berhak.

Cara Cek Status Penerima Bansos di DTSEN

Meskipun sistemnya berubah total, cara pengecekan buat masyarakat tetap dibuat simpel dan user-friendly. Nggak perlu ribet atau punya skill teknis khusus.

Cukup punya HP dengan koneksi internet dan NIK yang aktif, semua bisa dicek sendiri dari rumah.

Langkah Cek via Website Resmi

  1. Buka browser dan akses https://cekbansos.kemensos.go.id
  2. Pilih wilayah domisili dari dropdown menu (provinsi, kabupaten, kecamatan, desa)
  3. Ketik nama lengkap sesuai KTP tanpa typo
  4. Masukkan kode verifikasi atau captcha yang muncul
  5. Klik tombol “Cari Data” dan tunggu hasilnya

Kalau nama terdaftar di DTSEN, sistem bakal nampilin informasi lengkap. Mulai dari jenis bansos yang diterima, nominal, sampai jadwal pencairan.

Tapi kalau nggak muncul apa-apa, artinya belum masuk database DTSEN atau memang nggak memenuhi kriteria penerima.

Siapa Saja yang Masuk DTSEN?

Nggak semua orang otomatis masuk ke sistem DTSEN. Ada kriteria dan proses verifikasi ketat yang harus dilalui dulu.

Menurut data dari Kemensos.go.id, target penerima bansos di DTSEN adalah keluarga yang masuk kategori desil 1 sampai desil 4. Ini adalah 40% penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah di Indonesia.

Kategori Penerima Bansos di DTSEN

  • Desil 1: Keluarga sangat miskin dengan penghasilan di bawah garis kemiskinan ekstrem
  • Desil 2: Keluarga miskin yang butuh bantuan perlindungan sosial penuh
  • Desil 3: Keluarga hampir miskin dengan kondisi ekonomi rapuh
  • Desil 4: Keluarga rentan miskin yang mudah tergelincir ke kemiskinan

Data penduduk yang masuk kategori ini didapat dari hasil Sensus Penduduk dan survei BPS yang diintegrasikan dengan data kependudukan Kemendagri.

Jadi bukan asal daftar langsung masuk, tapi harus lolos verifikasi multi-layer dari berbagai instansi.

Program Bansos yang Pakai DTSEN di 2026

Per 26 November 2025, semua program bantuan sosial utama sudah dialihkan sepenuhnya ke sistem DTSEN. Ini termasuk program-program besar yang nyentuh jutaan keluarga.

Daftar Program Bansos DTSEN

  • PKH (Program Keluarga Harapan) dengan komponen ibu hamil, balita, lansia, dan disabilitas
  • BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) senilai Rp200 ribu per bulan
  • BLT (Bantuan Langsung Tunai) untuk kategori tertentu
  • Bantuan Subsidi Listrik buat keluarga miskin
  • Program Sembako dan bantuan pangan lainnya
Baca Juga:  Cara Cek Desil DTKS Bansos & Beasiswa 2025 Lewat Website, Aplikasi & Cara Daftar

Semua program ini sekarang cuma mengakui data dari DTSEN. Kalau belum terdaftar di sana, otomatis nggak bisa dapat bantuan meskipun sebelumnya rutin terima dari DTKS.

Nominal PKH 2025 Berdasarkan Komponen

Buat keluarga yang udah terdaftar di DTSEN, besaran PKH disesuaikan dengan komponen yang ada di keluarga tersebut.

Program ini tetap jalan dengan skema yang sama kayak sebelumnya, cuma basis datanya aja yang pindah ke DTSEN.

Rincian Bantuan PKH per Komponen

  • Ibu Hamil/Nifas: Rp750.000 per tahap pencairan
  • Anak Balita (0-6 tahun): Rp750.000 per tahap
  • Anak Sekolah SD: Rp225.000 per tahap
  • Anak Sekolah SMP: Rp375.000 per tahap
  • Anak Sekolah SMA: Rp500.000 per tahap
  • Lansia (60 tahun ke atas): Rp600.000 per tahap
  • Penyandang Disabilitas Berat: Rp600.000 per tahap

Satu keluarga bisa dapat kombinasi beberapa komponen sekaligus. Maksimal total yang bisa diterima adalah sekitar Rp2,7 juta per tahap kalau memenuhi semua kriteria.

PKH disalurkan dalam 4 tahap sepanjang tahun, jadi total setahun bisa mencapai belasan juta rupiah tergantung komponen keluarga.

BPNT 2025: Bantuan Pangan Digital

Selain PKH, program BPNT juga terus berjalan dengan basis data DTSEN. Ini adalah bantuan pangan non tunai yang disalurkan dalam bentuk saldo elektronik.

Nominal bantuannya adalah Rp200 ribu per bulan atau Rp600 ribu per triwulan tergantung skema pencairan di daerah masing-masing.

Dana BPNT cuma bisa dipake buat beli kebutuhan pangan bergizi di e-Warong atau agen Bansos yang udah ditunjuk resmi. Nggak bisa ditarik tunai atau dipake buat keperluan lain.

Barang yang Bisa Dibeli Pakai BPNT

  • Beras dengan kualitas medium atau premium
  • Telur ayam segar
  • Daging ayam atau sapi
  • Ikan segar atau ikan kering
  • Minyak goreng
  • Gula pasir
  • Susu dan produk turunannya
  • Sayur dan buah segar

Dengan BPNT, pemerintah berharap keluarga miskin bisa akses pangan bergizi dengan lebih mudah dan terjangkau.

Jalur Pencairan Bansos Nggak Berubah

Meskipun basis datanya pindah ke DTSEN, jalur pencairan bantuan sosial tetap sama kayak sebelumnya. Jadi nggak perlu bingung atau khawatir soal cara terima uangnya.

Penyaluran tetap dilakukan lewat dua kanal resmi yang udah established dan terpercaya.

Kanal Pencairan Resmi

  • Bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, BTN) untuk daerah urban dan semi-urban
  • PT Pos Indonesia untuk wilayah terpencil yang sulit dijangkau perbankan

Penerima bansos bakal dikasih kartu ATM atau kartu bansos khusus yang bisa dipake buat ambil dana sesuai jadwal pencairan. Prosesnya aman dan nggak dipungut biaya apapun.

Kalau ada yang minta biaya admin atau iming-iming percepat proses dengan bayar sejumlah uang, itu pasti penipuan. Langsung lapor ke pihak berwajib.

Mulai Kapan DTKS Benar-Benar Nggak Dipake?

Transisi dari DTKS ke DTSEN udah dimulai sejak awal 2025, tapi implementasi penuh baru efektif di triwulan II tahun 2025.

Sesuai regulasi dari Kemensos, per September 2025 sistem DTKS resmi dihentikan dan semua rujukan bansos harus pakai DTSEN. Artinya kalau ada yang masih nyebut DTKS di pengurusan bansos setelah September 2025, itu udah nggak valid.

Baca Juga:  Cara Daftar Mengusulkan Diri untuk BLT Kesra Rp900 Ribu Periode November-Desember 2025

Pemerintah memberikan masa transisi beberapa bulan buat kasih waktu masyarakat dan petugas lapangan menyesuaikan dengan sistem baru. Tapi sekarang transisi itu udah selesai dan DTSEN jadi satu-satunya acuan.

Apa yang Harus Dilakukan Penerima Lama?

Buat yang sebelumnya udah jadi penerima bansos lewat DTKS, nggak otomatis langsung masuk DTSEN. Ada proses migrasi data yang harus dilakukan.

Kabar baiknya, sebagian besar data DTKS yang valid udah dimigrasikan ke DTSEN oleh pemerintah. Tapi tetep perlu dicek manual buat mastiin.

Langkah untuk Penerima DTKS Lama

  1. Cek status di website DTSEN pakai cara yang udah dijelasin di atas
  2. Kalau nama muncul, berarti data udah berhasil dimigrasikan
  3. Kalau nggak muncul, segera hubungi RT/RW atau kelurahan setempat
  4. Minta bantuan petugas untuk verifikasi ulang dan input ke DTSEN
  5. Siapkan dokumen pendukung seperti KTP, KK, dan surat keterangan

Jangan tunggu sampai jadwal pencairan baru ngecek. Lebih cepat lebih baik biar nggak kaget pas bansos nggak cair gara-gara data belum masuk DTSEN.

Cara Daftar Baru di DTSEN

Buat yang merasa layak dapat bansos tapi belum pernah terdaftar di sistem manapun, masih bisa kok daftar baru di DTSEN.

Prosesnya mirip dengan pendaftaran DTKS dulu, cuma sekarang langsung masuk ke database DTSEN yang lebih canggih.

Pendaftaran Lewat Kelurahan/Desa

  1. Datang ke kantor kelurahan atau desa dengan bawa dokumen lengkap
  2. Isi formulir pengajuan yang disediakan petugas
  3. Serahkan fotokopi KTP, KK, dan dokumen pendukung lain
  4. Data akan dibahas dalam Musyawarah Desa/Kelurahan
  5. Kalau disetujui, data diteruskan ke Dinsos lalu ke Kemensos
  6. Proses verifikasi memakan waktu 1-3 bulan

Pendaftaran offline lewat kelurahan masih jadi cara paling umum dan reliable, terutama buat yang nggak terlalu familiar dengan teknologi digital.

Kenapa Data Saya Nggak Masuk DTSEN?

Ada beberapa alasan kenapa data penerima lama nggak otomatis masuk ke sistem DTSEN meskipun sebelumnya aktif di DTKS.

Ini bukan berarti ada diskriminasi atau kesalahan sistem, tapi lebih ke proses cleaning data yang dilakukan pemerintah.

Alasan Umum Data Tidak Termigrasikan

  • Kondisi ekonomi keluarga udah membaik dan nggak masuk kriteria desil 1-4 lagi
  • Data di DTKS lama nggak lengkap atau banyak ketidaksesuaian
  • Alamat atau NIK berubah dan belum di-update
  • Terdeteksi sebagai data ganda atau fiktif saat verifikasi
  • Sudah pindah domisili ke luar daerah tanpa lapor

Kalau merasa masih layak tapi data nggak masuk, bisa ajukan verifikasi ulang dengan melengkapi dokumen terbaru yang valid.

Pengaduan Kalau Ada Masalah dengan DTSEN

Sistem baru pasti ada masa penyesuaian dan kemungkinan kendala teknis. Pemerintah udah menyiapkan kanal pengaduan resmi buat menampung keluhan masyarakat.

Kontak Pengaduan Resmi

Siapkan data lengkap seperti NIK, nama, dan alamat domisili saat mengajukan pengaduan biar prosesnya lebih cepat.

Jangan ragu untuk lapor kalau ada ketidaksesuaian data atau masalah teknis saat akses website DTSEN. Tim support siap membantu.

Cara Agar Data DTSEN Selalu Valid

Biar nggak ada masalah dengan penerimaan bansos ke depannya, penting banget untuk menjaga validitas data di sistem DTSEN.

Cara Jaga Data Tetap Akurat

  • Update data setiap ada perubahan status ekonomi keluarga
  • Lapor ke RT/RW kalau ada anggota keluarga baru atau meninggal
  • Pastikan NIK dan data kependudukan selalu ter-update di Dukcapil
  • Cek status DTSEN secara berkala minimal setiap 3 bulan
  • Jangan manipulasi data atau kasih keterangan palsu

Sistem DTSEN dirancang dinamis dan bisa update otomatis dari data kependudukan. Tapi tetep perlu konfirmasi manual kalau ada perubahan signifikan.

DTKS udah officially dihapuskan dan diganti dengan DTSEN yang lebih canggih dan akurat.

Semua penerima bansos wajib pastiin data mereka udah masuk sistem baru ini kalau mau tetep dapat bantuan di 2026.

Caranya gampang kok, tinggal cek lewat website resmi Kemensos pakai NIK dan nama sesuai KTP!