“Kok tetangga dapat bansos, saya nggak? Padahal kondisi ekonomi kami sama-sama susah!”
Pernah nggak kamu dengar keluhan kayak gini? Atau bahkan kamu sendiri yang mengalaminya?
Jawabannya mungkin ada di satu kata: DESIL.
Desil adalah sistem pengelompokan masyarakat berdasarkan tingkat kesejahteraan ekonomi—dari yang paling miskin (desil 1) sampai yang paling kaya (desil 10)
Dan ini adalah faktor penentu utama apakah kamu eligible dapat bantuan sosial atau nggak.
Masalahnya banyak orang yang harusnya masuk desil 1-4 (kategori penerima bansos), tapi di sistem tercatat desil 5 atau lebih tinggi.
Kenapa? Karena data tidak akurat. Mungkin data penghasilan salah, kondisi rumah belum update, atau bahkan NIK yang nggak valid di sistem Dukcapil.
Kabar baiknya adalah per hari ini 28 November 2025, pemerintah sudah sediakan mekanisme untuk cek desil sendiri via website resmi cekbansos.kemensos.go.id, dan kalau datanya salah, kamu bisa ajukan koreksi melalui fitur Usul/Sanggah atau langsung ke Dukcapil.
Maka dari itu kita akan membahas, apa itu desil, kenapa penting, cara cek di website official, dan—yang paling penting—cara memperbaiki data yang salah supaya kamu bisa masuk kategori penerima bansos kalau memang layak. Let’s get started!
Apa Itu Desil dan Kenapa Penting?
Sebelum masuk ke tutorial, penting banget untuk paham dulu konsep dasar desil.
Definisi Desil
Desil adalah sistem pengelompokan penduduk Indonesia menjadi 10 kategori berdasarkan tingkat kesejahteraan sosial ekonomi, dari yang termiskin sampai terkaya.
Asal Kata: Dari bahasa Latin “decilis” yang artinya “sepersepuluh”
Pembagian:
- Desil 1: 10% penduduk termiskin
- Desil 2: 10% berikutnya (miskin tapi sedikit lebih baik dari desil 1)
- Desil 3: 10% berikutnya (rentan miskin)
- Desil 4: 10% berikutnya (hampir tidak miskin tapi masih rentan)
- Desil 5-6: Kelas menengah bawah
- Desil 7-8: Kelas menengah
- Desil 9-10: Kelas menengah atas dan kaya
Siapa yang Menentukan Desil?
Desil ditentukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui survei rutin bernama Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Proses Penentuan:
- Survei lapangan oleh petugas BPS ke rumah-rumah
- Pengumpulan data tentang kondisi ekonomi keluarga
- Scoring berdasarkan indikator kesejahteraan
- Pengelompokan ke dalam 10 desil
- Sinkronisasi dengan database Kemensos
Indikator Penentu Desil
BPS menggunakan puluhan indikator untuk menghitung desil kamu. Berikut yang paling berpengaruh:
1. Kondisi Rumah
- Luas lantai: Berapa meter persegi?
- Jenis lantai: Tanah, semen, keramik, marmer?
- Jenis dinding: Bambu, kayu, tembok, beton?
- Jenis atap: Jerami, seng, genteng, asbes?
- Fasilitas: Ada WC sendiri? Air bersih dari mana?
2. Aset Kepemilikan
- Kendaraan: Punya motor/mobil? Berapa unit? Tahun berapa?
- Elektronik: TV, kulkas, AC, mesin cuci, komputer?
- Tanah/bangunan: Punya tanah/rumah lain selain tempat tinggal?
- Perhiasan/tabungan: Punya emas/perhiasan? Tabungan di bank?
3. Penghasilan Keluarga
- Total penghasilan per bulan semua anggota keluarga
- Jenis pekerjaan: Tetap atau tidak tetap?
- Sumber penghasilan: Gaji, usaha, buruh harian, lainnya?
4. Komposisi Keluarga
- Jumlah anggota keluarga: Berapa orang dalam satu KK?
- Jumlah tanggungan: Berapa anak usia sekolah?
- Usia: Ada lansia atau balita?
- Disabilitas: Ada anggota keluarga dengan disabilitas?
5. Akses Pendidikan dan Kesehatan
- Pendidikan terakhir kepala keluarga
- Akses ke fasilitas kesehatan: Puskesmas, rumah sakit
- Kepemilikan BPJS: Punya atau tidak?
Kenapa Desil Penting untuk Bansos?
Desil adalah filter utama untuk menentukan siapa yang berhak dapat bantuan sosial.
Aturan Umum Pemerintah:
Desil 1-4 (40% termiskin): ELIGIBLE untuk bansos
Termasuk:
- PKH (Program Keluarga Harapan)
- BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai)
- BLT Kesra
- Subsidi energi (listrik, LPG)
- KIP (Kartu Indonesia Pintar)
- KIS (Kartu Indonesia Sehat)
Desil 5-10 (60% lainnya): TIDAK ELIGIBLE untuk bansos regular
Kecuali untuk program khusus seperti:
- Bantuan untuk korban bencana alam (semua desil bisa)
- Program khusus difabel atau lansia (bisa desil 5-6)
Contoh Kasus:
Pak Budi dan Pak Andi sama-sama penghasilan pas-pasan. Tapi:
- Pak Budi tercatat desil 3 → Dapat PKH Rp750rb + BPNT Rp200rb + BLT Kesra Rp300rb = Rp1,25 juta/bulan
- Pak Andi tercatat desil 5 → Nggak dapat apa-apa
Padahal kondisi ekonomi mereka sebenarnya mirip. Bedanya cuma di data yang tercatat di sistem.
Inilah kenapa penting banget untuk cek desil kamu dan pastikan datanya akurat!
Cara Cek Desil di Website Cekbansos Kemensos
Sekarang masuk ke tutorial praktis: gimana cara cek desil kamu?
Langkah-Langkah Lengkap
Step 1: Buka Browser
Pakai browser apapun (Chrome, Firefox, Safari, Edge) dari HP, laptop, atau komputer.
Step 2: Ketik URL Resmi
Ketik: cekbansos.kemensos.go.id
PENTING: Pastikan URL PERSIS seperti di atas untuk keamanan.
Ciri Website Resmi:
- Ada “kemensos.go.id” di URL
- Ada logo Kemensos RI di header
- https:// (secure connection)
- Tampilan profesional dan clean
Step 3: Pilih Provinsi
Di halaman utama, ada dropdown pertama: “Pilih Provinsi”
Klik dan pilih provinsi sesuai alamat KTP kamu (bukan domisili sekarang kalau beda).
Step 4: Pilih Kabupaten/Kota
Setelah pilih provinsi, dropdown kedua akan aktif: “Pilih Kabupaten/Kota”
Pilih kabupaten/kota sesuai KTP.
Step 5: Pilih Kecamatan
Dropdown ketiga: “Pilih Kecamatan”
Pilih kecamatan sesuai KTP.
Step 6: Pilih Desa/Kelurahan
Dropdown keempat: “Pilih Desa/Kelurahan”
Pilih desa atau kelurahan sesuai KTP.
Step 7: Ketik Nama Lengkap
Setelah semua dropdown terisi, ada kolom input text: “Masukkan Nama Lengkap”
Ketik nama persis seperti di KTP, termasuk:
- Gelar (H./Hj./S.Pd./dr./dll) kalau ada
- Tanda baca (koma, titik)
- Spasi
- Huruf besar/kecil (case sensitive)
Contoh BENAR:
- Budi Santoso
- H. Ahmad Fauzi
- Siti Aminah, S.Pd
- Dr. Muhammad Ridwan, M.Si
Step 8: Isi Captcha
Di bawah kolom nama, ada captcha (kode keamanan).
Ketik persis sesuai yang terlihat. Case sensitive!
Kalau susah dibaca, klik icon refresh untuk ganti captcha baru.
Step 9: Klik “Cari Data”
Setelah semua terisi, klik tombol biru “Cari Data”.
Tunggu beberapa detik untuk proses.
Step 10: Lihat Hasil
Sistem akan menampilkan hasil:
✅ KALAU DATA DITEMUKAN:
Akan muncul informasi lengkap:
Data yang Ditampilkan:
- Nama: Nama lengkap sesuai database
- NIK: 16 digit NIK
- Alamat: Alamat lengkap sesuai data
- Status Penerima: Terdaftar/Tidak Terdaftar
- Jenis Bantuan: PKH/BPNT/BLT Kesra (kalau dapat)
- DESIL: Angka 1-10 menunjukkan kategori kesejahteraan
Contoh Tampilan:
Nama: Budi Santoso
NIK: 3201234567890001
Alamat: Jl. Mawar No. 10, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cibeunying, Kota Bandung
Status: Terdaftar sebagai Penerima Bansos
Jenis Bantuan: PKH, BPNT
DESIL: 3
Interpretasi:
- Desil 3 = Termasuk 30% termiskin
- Eligible untuk bansos
- Sudah terdaftar sebagai penerima PKH dan BPNT
❌ KALAU DATA TIDAK DITEMUKAN:
Akan muncul notifikasi:
“Tidak Terdapat Peserta/PM” atau “Data tidak ditemukan”
Artinya: Nama dan alamat kamu tidak ada dalam database DTKS Kemensos.
Cara Cek Desil via Aplikasi Cek Bansos (Alternatif)
Kalau kamu lebih suka pakai HP, bisa juga via aplikasi.
Langkah Singkat:
- Download “Cek Bansos” dari Play Store/App Store
- Registrasi dengan NIK, nomor KK, nama lengkap, alamat
- Login ke aplikasi
- Masuk ke menu “Profil” atau “Status Penerima”
- Lihat kolom “Peringkat Kesejahteraan Keluarga” atau “Desil”
Aplikasi akan menampilkan desil kamu langsung di profil.
Keunggulan Aplikasi:
- Notifikasi otomatis kalau ada perubahan desil atau status bansos
- Lebih cepat karena data tersimpan setelah login pertama
- Bisa offline (setelah data ter-cache)
Interpretasi Hasil Desil: Apa Artinya?
Setelah cek dan dapat angka desil, apa artinya? Berikut penjelasan per kategori:
Desil 1: Sangat Miskin
Karakteristik:
- Penghasilan sangat rendah (di bawah Rp500rb/bulan per keluarga)
- Rumah tidak layak huni (lantai tanah, dinding bambu/kayu)
- Tidak punya aset apapun (motor, TV, tabungan)
- Kesulitan memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari
Status Bansos: PRIORITAS UTAMA untuk semua jenis bantuan
Program yang Bisa Didapat:
- PKH (Rp750rb-Rp1jt per tahap)
- BPNT (Rp200rb/bulan)
- BLT Kesra (Rp300rb/bulan)
- Subsidi listrik 450-900 VA
- Subsidi LPG 3kg
- KIP (Kartu Indonesia Pintar)
- KIS (Kartu Indonesia Sehat)
Desil 2: Miskin
Karakteristik:
- Penghasilan sangat rendah (Rp500rb-1 juta/bulan)
- Rumah sederhana tapi layak (lantai semen, dinding tembok sederhana)
- Aset minimal (motor tua, TV kecil)
- Masih kesulitan tapi sedikit lebih baik dari desil 1
Status Bansos: ELIGIBLE untuk hampir semua bantuan
Program yang Bisa Didapat: Sama seperti desil 1
Desil 3-4: Rentan Miskin
Karakteristik:
- Penghasilan Rp1-2 juta/bulan
- Rumah layak tapi sederhana
- Punya aset basic (motor, TV, kulkas kecil)
- Bisa makan 3x sehari tapi tidak ada buffer untuk emergency
Status Bansos: ELIGIBLE untuk bantuan tertentu
Program yang Bisa Didapat:
- PKH (untuk yang ada komponen anak/lansia/disabilitas)
- BPNT (tergantung kuota)
- BLT Kesra (dalam situasi tertentu)
- Subsidi energi
Desil 5-6: Menengah Bawah
Karakteristik:
- Penghasilan Rp2-4 juta/bulan
- Rumah permanen tapi sederhana
- Punya aset standar (motor bagus, TV, kulkas, AC 1 unit)
- Bisa hidup layak tapi nggak ada tabungan significant
Status Bansos: TIDAK ELIGIBLE untuk bansos regular
Catatan: Hanya bisa dapat bantuan khusus (korban bencana, disabilitas berat, dll)
Desil 7-10: Menengah Atas dan Kaya
Karakteristik:
- Penghasilan Rp4 juta+/bulan
- Rumah bagus/mewah
- Punya mobil, aset investasi, tabungan
- Hidup nyaman dan punya buffer finansial
Status Bansos: TIDAK ELIGIBLE untuk semua bantuan sosial regular
Cara Usul/Sanggah Data yang Tidak Sesuai
Oke, sudah cek desil dan ternyata hasilnya nggak sesuai dengan kondisi ekonomi kamu yang sebenarnya. Misalnya:
- Kondisi ekonomi kamu susah (harusnya desil 2-3) tapi tercatat desil 6
- Data penghasilan salah (di sistem tercatat lebih tinggi dari realita)
- Kondisi rumah sudah berubah (dulu bagus sekarang rusak, atau sebaliknya)
- Ada kesalahan input data lainnya
Tenang, ada cara untuk koreksi dan ajukan sanggahan!
Metode 1: Usul/Sanggah via Aplikasi Cek Bansos
Ini adalah cara paling praktis dan cepat.
Langkah-Langkah:
Step 1: Buka Aplikasi Cek Bansos
Login dengan akun yang sudah terdaftar.
Step 2: Pilih Menu “Usul/Sanggah”
Di halaman utama, cari menu:
- “Usul/Sanggah” atau
- “Ajukan Sanggahan” atau
- “Koreksi Data”
Biasanya ada di bagian bawah atau di menu hamburger (tiga garis horizontal).
Step 3: Pilih Jenis Sanggahan
Akan ada beberapa pilihan:
Jenis Sanggahan:
- “Data Pribadi Tidak Sesuai”: Nama, NIK, alamat salah
- “Data Ekonomi Tidak Akurat”: Penghasilan, aset, kondisi rumah salah
- “Desil Tidak Sesuai”: Desil terlalu tinggi/rendah dari kondisi sebenarnya
- “Usul Penerima Baru”: Mengajukan diri sebagai calon penerima
Pilih yang sesuai dengan masalah kamu.
Step 4: Isi Formulir Sanggahan
Sistem akan minta kamu mengisi form dengan detail:
Data yang Perlu Diisi:
- NIK: 16 digit
- Nama Lengkap: Sesuai KTP
- Alamat Lengkap: Domisili sekarang
- Nomor HP Aktif: Untuk dihubungi petugas
- Alasan Sanggahan: Jelaskan kenapa data tidak sesuai (tulis detail tapi singkat)
- Data yang Benar: Apa yang seharusnya tercatat
Contoh Alasan Sanggahan:
“Data penghasilan keluarga di sistem tercatat Rp3 juta/bulan, padahal penghasilan riil saya sebagai buruh harian hanya Rp1,5 juta/bulan. Saya mohon data dikoreksi karena kondisi ekonomi keluarga sangat sulit.”
Step 5: Unggah Dokumen Pendukung
Ini adalah bagian paling penting! Sanggahan akan lebih kuat kalau didukung bukti dokumen.
Dokumen yang Perlu Diunggah:
Untuk Sanggah Penghasilan:
- Slip gaji (kalau ada)
- Surat keterangan penghasilan dari tempat kerja
- SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dari RT/RW
- Foto kegiatan pekerjaan (bukti kerja sebagai buruh/petani/dll)
Untuk Sanggah Kondisi Rumah:
- Foto rumah tampak depan (luar)
- Foto interior rumah (ruang tamu, kamar, dapur, kamar mandi)
- Video walkthrough rumah (optional tapi lebih convincing)
- Surat keterangan kondisi rumah dari RT/RW
Untuk Sanggah Aset:
- Foto kendaraan (kalau di sistem tercatat punya tapi nggak punya)
- Bukti penjualan (kalau dulu punya sekarang sudah dijual)
- Surat pernyataan tidak punya aset tertentu bermaterai
Format Upload:
- Foto: JPG/PNG, maksimal 2 MB per file
- PDF: Maksimal 5 MB per file
- Video: MP4, maksimal 10 MB (kalau ada opsi)
Step 6: Submit Pengajuan
Setelah semua terisi dan dokumen terupload, klik “Kirim Pengajuan” atau “Submit”.
Kamu akan dapat nomor tiket sanggahan (misal: SANG-2025-00012345).
Step 7: Pantau Status
Cara Pantau:
- Buka aplikasi Cek Bansos
- Masuk ke menu “Status Sanggahan” atau “Riwayat Pengajuan”
- Cari nomor tiket kamu
- Lihat status:
- “Menunggu Verifikasi”: Belum diproses
- “Sedang Diverifikasi”: Petugas sedang cek dokumen dan ground check
- “Disetujui”: Sanggahan diterima, data akan diperbaiki
- “Ditolak”: Sanggahan ditolak (biasanya ada alasan)
Estimasi Waktu Proses:
- Verifikasi dokumen: 7-14 hari
- Ground check (kalau perlu): 7-14 hari
- Update data: 3-7 hari
- Total: 20-35 hari kerja (sekitar 1-1,5 bulan)
Step 8: Cek Ulang Desil
Setelah status “Disetujui”, tunggu beberapa hari lalu cek ulang desil di website atau aplikasi.
Kalau berhasil, desil kamu akan berubah sesuai kondisi sebenarnya.
Metode 2: Koreksi Data via Dukcapil
Kalau masalahnya ada di data kependudukan (NIK, nama, alamat di KTP), harus diurus di Dukcapil dulu sebelum sanggah di Kemensos.
Kapan Harus ke Dukcapil?
- NIK tidak valid atau tidak muncul di sistem
- Nama di KTP beda dengan di database (typo, urutan nama salah)
- Alamat di KTP lama tapi sudah pindah
- Data anggota keluarga di KK tidak akurat (ada yang meninggal tapi belum dihapus, ada anak baru belum masuk KK, dll)
Langkah-Langkah:
Step 1: Siapkan Dokumen
Dokumen Wajib:
- KTP asli + fotokopi
- Kartu Keluarga asli + fotokopi
- Akta kelahiran (kalau ada perubahan data anak)
- Buku nikah (kalau ada perubahan status pernikahan)
- Surat keterangan dari RT/RW (untuk beberapa kasus)
Step 2: Datang ke Kantor Dukcapil
Datang ke Dukcapil Kecamatan atau Dukcapil Kabupaten/Kota sesuai domisili.
Jam Operasional (umumnya):
- Senin-Kamis: 08.00-15.00
- Jumat: 08.00-11.30 (istirahat siang lebih panjang)
- Sabtu-Minggu: Tutup (kecuali ada layanan khusus)
Step 3: Ambil Nomor Antrian
Di Dukcapil, ambil nomor antrian sesuai jenis layanan:
- “Koreksi Data” atau
- “Perubahan Data Kependudukan” atau
- “Validasi NIK”
Step 4: Konsultasi dengan Petugas
Saat giliran kamu, jelaskan masalahnya ke petugas:
Contoh:
“Pak/Bu, NIK saya tidak muncul saat cek bansos di website Kemensos. Saya mau validasi NIK dan pastikan data kependudukan saya akurat.”
atau
“Pak/Bu, nama di KTP saya ‘Budi Santoso’ tapi di database tertulis ‘Budhi Santoso’ (salah eja). Saya mau koreksi nama.”
Step 5: Petugas Cek di Sistem
Petugas akan:
- Input NIK kamu di sistem SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan)
- Cross-check dengan database nasional
- Identifikasi masalah (kalau ada)
Kemungkinan Hasil:
✅ NIK Valid, Data Benar:
“Data Bapak/Ibu sudah benar dan valid di sistem nasional. Kalau di Cekbansos tidak muncul, mungkin masalahnya di sinkronisasi data antara Dukcapil dan Kemensos. Bapak/Ibu bisa ajukan sanggahan langsung ke Kemensos dengan bawa Surat Keterangan Valid NIK dari kami.”
Petugas akan cetak Surat Keterangan Valid NIK untuk kamu bawa ke Dinsos atau upload saat sanggahan online.
❌ NIK Tidak Valid atau Data Salah:
“Ada kesalahan di data Bapak/Ibu. Kita perlu perbaiki dulu.”
Petugas akan minta kamu:
- Isi formulir perubahan data
- Lampirkan dokumen pendukung
- Tunggu proses update (3-7 hari kerja)
Step 6: Terima Bukti atau Dokumen Baru
Tergantung kasus:
- Kalau data sudah benar: Dapat Surat Keterangan Valid NIK
- Kalau ada koreksi: Dapat bukti perubahan data, lalu tunggu KTP/KK baru (7-14 hari)
Step 7: Update Data di Kemensos
Setelah urusan di Dukcapil beres:
- Tunggu 3-7 hari untuk sinkronisasi otomatis antar-database
- Cek ulang di Cekbansos website/aplikasi
- Kalau masih belum update, ajukan sanggahan online (Metode 1) dengan lampirkan Surat Keterangan Valid NIK
Metode 3: Koordinasi dengan Kelurahan/Desa
Kalau kedua metode di atas belum berhasil, cara terakhir adalah koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan.
Kapan Perlu ke Kelurahan?
- Sanggahan online sudah diajukan tapi ditolak
- Masalah kompleks yang butuh intervensi lokal
- Mau diusulkan dalam Musyawarah Desa (Musdes) atau Musyawarah Kelurahan (Muskel) sebagai calon penerima bansos baru
Langkah-Langkah:
Step 1: Datang ke Kelurahan/Desa
Bawa semua dokumen:
- KTP + KK
- SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT/RW)
- Foto kondisi rumah
- Bukti penghasilan (kalau ada)
- Surat Keterangan Valid NIK dari Dukcapil (kalau ada)
Step 2: Temui Petugas Bansos
Biasanya ada petugas khusus yang handle bansos. Kalau nggak ada, temui sekretaris desa atau lurah.
Step 3: Jelaskan Situasi
Ceritakan masalahmu dengan detail tapi singkat.
Contoh:
“Pak/Bu, saya sudah cek desil di Cekbansos dan hasilnya desil 6. Padahal kondisi ekonomi keluarga saya sangat sulit. Saya kerja buruh harian dengan penghasilan tidak tetap, rumah sangat sederhana. Saya sudah ajukan sanggahan online tapi ditolak. Saya mau minta bantuan Bapak/Ibu untuk diusulkan dalam Musdes/Muskel.”
Step 4: Petugas Verifikasi
Petugas akan:
- Cek data kamu di sistem lokal (SIKS – Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial)
- Konfirmasi ke RT/RW tentang kondisi ekonomi kamu
- Jadwalkan kunjungan ke rumah untuk ground check (kalau perlu)
Step 5: Dimasukkan dalam Agenda Musdes/Muskel
Kalau petugas setuju, nama kamu akan dimasukkan dalam daftar usulan untuk dibahas dalam:
Musdes (Musyawarah Desa): Forum di tingkat desa untuk membahas program pembangunan dan bantuan sosial
Muskel (Musyawarah Kelurahan): Sama seperti Musdes tapi di tingkat kelurahan (untuk wilayah urban)
Jadwal: Biasanya diadakan 3-6 bulan sekali
Step 6: Tunggu Hasil Musdes/Muskel
Dalam forum ini, perangkat desa/kelurahan, RT/RW, tokoh masyarakat, dan pendamping sosial akan:
- Bahas satu per satu usulan penerima bansos baru
- Voting atau konsensus untuk setuju/tidak setuju
- Buat daftar final usulan untuk diteruskan ke Dinsos kabupaten/kota
Step 7: Proses di Dinsos dan BPS
Setelah lolos Musdes/Muskel:
- Dinsos terima daftar usulan dari kelurahan
- BPS turun ke lapangan untuk survei dan scoring
- Desil baru ditentukan berdasarkan survei
- Data diupdate di sistem nasional DTKS
Estimasi Waktu Total: 3-6 bulan (karena harus tunggu jadwal Musdes/Muskel dan proses verifikasi BPS)
Nah itu dia panduan lengkap cek desil bansos dan cara usul sanggah data!
Semoga artikel ini membantu kamu untuk memastikan data kamu akurat di sistem, sehingga kalau memang layak, kamu bisa mendapatkan hak bantuan sosial yang seharusnya.
Cek desil kamu sekarang, dan kalau ada yang nggak sesuai, jangan ragu untuk ajukan koreksi. Semoga prosesnya lancar ya! 🙏📊