Pernah ngalamin momen mau masak tapi gas mendadak habis pas libur panjang? Kadang bikin panik kecil, apalagi kalau stok LPG di warung juga menipis. Nah menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2025 yang biasanya bikin permintaan gas melon naik drastis, pemerintah akhirnya ambil langkah antisipasi biar dapur masyarakat tetap aman.
Yap, betul banget. Kabar baik ini muncul setelah pemerintah memutuskan menambah kuota LPG bersubsidi sebesar 350.000 ton. Angkanya lumayan besar dan sengaja disiapkan untuk menjaga pasokan di seluruh daerah, terutama saat momen Nataru yang identik dengan aktivitas memasak lebih intens dari biasanya.
Nah biar makin jelas, ini penjelasan lengkap soal kenaikan kuota LPG, alasannya kenapa dilakukan, sampai bagaimana dampaknya ke subsidi dan distribusi di lapangan.
Kenapa Pemerintah Tambah Kuota 350ribu Ton?
Penambahan kuota ini diumumkan langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia setelah rapat kabinet terbatas. Kuota LPG dalam APBN 2025 awalnya berjumlah 8,16 juta ton. Tapi melihat tren konsumsi menjelang libur panjang, pemerintah memutuskan menambahkan 350.000 ton sebagai langkah pengaman.
Menurut penjelasan Kementerian ESDM, kenaikan ini dilakukan karena permintaan LPG biasanya melonjak saat akhir tahun. Banyak keluarga memasak lebih banyak untuk momen perayaan, dan pelaku UMKM makanan juga meningkat aktivitasnya.
Beberapa daerah juga sering mengalami suplai ketat menjelang Nataru. Jadi wajar pemerintah ambil langkah preventif dibanding menunggu keluhan muncul.
Bagaimana Pengaruhnya ke Subsidi LPG 2025?
Yang menarik, meskipun kuota naik besar-besaran, pemerintah memastikan tidak ada tambahan anggaran subsidi. Kok bisa begitu?
Penjelasannya simpel. Harga minyak mentah Indonesia (ICP) sedang turun, sehingga biaya subsidi LPG ikut mengecil. Jadi meski kuota dinaikkan, total realisasi subsidi tetap di bawah plafon APBN.
Berdasarkan data Kemenkeu, anggaran subsidi LPG 2025 berada di kisaran Rp82 triliun. Dengan tambahan kuota ini pun, realisasinya diperkirakan cuma sekitar Rp77–78 triliun. Artinya masih aman dan nggak bakal jebol pagu anggaran.
Tabel Ringkas Perbandingan Kuota LPG 2025
| Keterangan | Angka |
|---|---|
| Kuota APBN 2025 | 8,16 juta ton |
| Penambahan kuota jelang Nataru | 350.000 ton |
| Total kuota 2025 setelah penambahan | ≈ 8,51 juta ton |
| Plafon subsidi LPG 2025 | Rp82 triliun |
| Perkiraan realisasi subsidi | Rp77–78 triliun |
Langkah ini memastikan pasokan aman tapi tetap efisien bagi anggaran negara.
Bagaimana Distribusi LPG Saat Libur Nataru?
Biasanya, suplai LPG disalurkan lewat jaringan SPBE, agen, pangkalan, dan warung. Menjelang libur Nataru, pemerintah meminta Pertamina menyiapkan:
- Armada distribusi tambahan
- Pengiriman intensif ke daerah rawan keterlambatan
- Buffer stock di setiap provinsi
- Satgas khusus untuk memantau ketersediaan
Menurut Pertamina, pada tahun sebelumnya lonjakan permintaan LPG 3 kg mencapai 5–8 persen selama libur Nataru. Jadi langkah penambahan kuota ini bisa dibilang cukup proporsional agar tidak ada daerah yang mengalami kekurangan pasokan.
Masih Ada Pembahasan Soal DTSEN untuk LPG 3 Kg
Selain penambahan kuota, pemerintah juga sedang membahas pengetatan distribusi LPG 3 kg menggunakan sistem DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). Sistem ini pada dasarnya bakal menyaring siapa saja yang benar-benar berhak menerima LPG subsidi.
Namun Bahlil menegaskan kalau kebijakan ini belum final. Jadi saat ini masyarakat masih bisa membeli LPG 3 kg seperti biasa tanpa verifikasi desil DTSEN. Rencana ini bisa jadi akan diterapkan bertahap setelah uji coba data selesai.
Dampak Penambahan Kuota untuk Masyarakat
Banyak hal positif yang bisa dirasakan masyarakat dari kebijakan ini, terutama:
- Risiko kelangkaan menurun
- Harga eceran cenderung stabil
- UMKM kuliner bisa lebih leluasa beroperasi
- Daerah terpencil tetap kebagian stok
- Tidak ada panic buying jelang libur panjang
Situasi ini penting terutama untuk keluarga yang rutin menggunakan LPG 3 kg untuk aktivitas harian.
Checklist Menghadapi Lonjakan Permintaan LPG Saat Nataru
Biar makin aman, ini langkah sederhana yang bisa dilakukan:
- Pastikan tabung gas cadangan ada di rumah
- Beli LPG di pangkalan resmi biar harga wajar
- Hindari pembelian berlebihan yang bisa bikin stok di daerah menipis
- Cek apakah pangkalan sekitar buka selama libur
- Gunakan kompor hemat gas jika memungkinkan
Checklist ini bisa membantu menghindari risiko kekurangan LPG mendadak.
Kenapa Gas Melon Selalu Jadi Perhatian Saat Libur Panjang?
Ada pola setiap tahun: permintaan LPG 3 kg naik saat Natal–Tahun Baru. Penyebabnya bervariasi:
- Tingginya intensitas memasak di rumah
- Banyak UMKM makanan beroperasi ekstra
- Beberapa daerah punya akses energi alternatif terbatas
- Pergerakan logistik berkurang karena libur panjang
Karena itu kebijakan penambahan kuota jadi langkah antisipasi agar tidak ada daerah yang “kekeringan” LPG lagi.
Penutup
Intinya, penambahan kuota LPG sebesar 350 ribu ton ini langkah besar yang cukup menjamin pasokan masyarakat jelang Nataru 2025. Dengan harga minyak yang sedang turun, pemerintah bisa menambah suplai tanpa menambah beban subsidi. Jadi aktivitas dapur tetap aman meski libur panjang datang ya.