Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan penguatan pada pembukaan perdagangan Jumat, 4 Desember 2025. Berdasarkan data Kompas.com, indeks berada di level 8.658,890 sejak sesi awal dengan tren positif yang berlanjut hingga siang. Sentimen global dan ekspektasi kebijakan The Fed ikut membentuk arah pasar minggu ini.
Menurut data RTI yang terekam hingga 09.13 WIB, IHSG menguat 46,380 poin atau sekitar 0,54 persen menuju level 8.686,577. Pergerakan intraday mencatat titik tertinggi di 8.687 sebelum bergerak ke zona 8.646, mencerminkan dinamika beli-jual yang cukup aktif.
Sementara itu pasar global bergerak bervariasi. Berdasarkan laporan CNNIndonesia.com, mayoritas indeks Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat menjelang keputusan suku bunga The Fed yang dijadwalkan pekan depan. Kondisi ini memberi ruang bagi IHSG untuk bertahan di zona positif sekaligus membuka peluang bagi trader yang mencari momentum.
Di pasar Asia, indeks menunjukkan arah berbeda akibat rilis data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan. Sentimen ini justru memperkuat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed sehingga arah pasar regional menjadi lebih stabil.
Dalam riset pagi, Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman menyampaikan analisis teknikal mengenai posisi IHSG.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut di atas, IHSG berpotensi bergerak sideways dengan support 8550–8600 dan resistance di rentang 8650–8700,”
tulis Fanny dalam publikasi resmi BNI Sekuritas.
Rekomendasi saham untuk minggu ini mencakup enam emiten dengan prospek teknikal menarik, di antaranya CDIA, CUAN, CBDK, COIN, INKP, dan MBMA. Kondisi pasar yang stabil menjadi alasan utama daftar saham ini dinilai potensial untuk short-term trading.
Pergerakan IHSG: Dampak Global dan Sentimen Domestik
IHSG memulai pekan dengan pergerakan konsolidatif akibat net sell asing yang masih terjadi. Data RTI mencatat penjualan asing mencapai Rp182 miliar pada sesi sebelumnya dengan fokus jual terbesar pada BBCA, BBRI, ANTM, FILM, dan BRMS. Aksi jual seperti ini sering muncul menjelang keputusan suku bunga global sehingga pelaku pasar domestik bergerak lebih berhati-hati.
Wall Street menjadi faktor dominan minggu ini. Dilansir dari Detik.com, indeks S&P 500 naik 0,11 persen, Nasdaq menguat 0,22 persen, sementara Dow Jones terkoreksi tipis. Kenaikan indeks teknologi di Amerika Serikat turut meningkatkan minat risiko pelaku pasar Asia.
Pasar Asia sendiri bergerak campuran. Nikkei melonjak lebih dari 2 persen, Hang Seng naik setengah persen, sedangkan Kospi masih terkoreksi. Variasi ini menunjukkan rotasi sektor sedang terjadi, terutama pada saham komoditas dan teknologi.
Level Penting IHSG untuk Minggu Ini
Support dan resistance menjadi acuan penting bagi trader yang ingin masuk secara terukur. Berdasarkan riset harian BNI Sekuritas berikut kisaran level IHSG yang dianggap krusial:
Sebelum melihat rekomendasi saham, berikut gambaran area teknikal IHSG dalam tabel ringkas.
Tabel berikut menggambarkan kisaran support dan resistance minggu ini.
| Parameter | Level IHSG |
|---|---|
| Support 1 | 8550 |
| Support 2 | 8600 |
| Resistance 1 | 8650 |
| Resistance 2 | 8700 |
Level ini memberikan gambaran apakah IHSG bisa menembus area psikologis 8.700 atau justru kembali terkonsolidasi di bawahnya. Zona tersebut juga menjadi rujukan dalam menentukan Trading Idea minggu ini.
6 Rekomendasi Saham Terbaik Minggu Ini
Rekomendasi ini dirangkum dari analisis teknikal harian yang menilai momentum jangka pendek, kekuatan tren, serta area beli yang dianggap ideal. Data berikut dapat membantu membaca peluang sekaligus risiko untuk trader mingguan, terutama di tengah pergerakan IHSG yang cenderung sideways.
Tabel berikut memuat detail strategi, area beli, batas cut loss, dan target harga terdekat.
| Kode Saham | Strategi | Area Beli | Cut Loss | Target Dekat | Catatan Teknis |
|---|---|---|---|---|---|
| CDIA | Buy on Weakness | 1900–1955 | di bawah 1900 | 1985–2030 | Momentum masih positif; potensi rebound di area support. |
| CUAN | Spec Buy | 2600–2640 | di bawah 2590 | 2740–2800 | Volume meningkat; cocok untuk short-term trade. |
| CBDK | Spec Buy | 9150–9250 | di bawah 9100 | 9375–9550 | Volatilitas tinggi; gunakan manajemen risiko ketat. |
| COIN | Spec Buy | 3420–3470 | di bawah 3400 | 3560–3630 | Breakout tipis dari resistance; peluang lanjut naik. |
| INKP | Spec Buy | 8550–8625 | di bawah 8500 | 8750–8875 | Sektornya defensif; cocok saat IHSG sideways. |
| MBMA | Spec Buy | 535 | di bawah 525 | 555–570 | Potensi rebound setelah koreksi pendek. |
Penjelasan singkat tersebut dapat membantu melihat karakter masing-masing saham, terutama terkait area beli dan batas risiko yang perlu diperhatikan.
Kesimpulan
IHSG menunjukkan penguatan yang cukup stabil seiring sentimen positif dari Wall Street dan ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed.
Riset BNI Sekuritas memberi gambaran level teknikal yang bisa menjadi acuan bagi trader, sementara enam saham yang direkomendasikan menawarkan peluang jangka pendek dengan manajemen risiko ketat. Pergerakan pasar yang dinamis membuat analisis harian tetap diperlukan agar keputusan trading lebih terukur dan konsisten.