Pernah ga sih kamu ditolak saat ajukan kredit (KPR, kredit mobil, atau pinjaman bank) padahal kamu merasa punya penghasilan yang cukup?
Atau mungkin kamu penasaran kenapa teman kamu bisa dapat limit kartu kredit yang besar, sementara kamu cuma dikasih limit kecil?
Jawabannya ada di credit score atau skor kredit kamu!
Credit score itu kayak “rapor keuangan” kamu. Semakin bagus nilainya, semakin gampang dapat pinjaman. Semakin jelek, semakin susahβbahkan bisa langsung ditolak!
Tapi sayangnya, banyak orang yang ga tau kalau mereka punya credit score, ga tau cara ceknya, dan ga tau kenapa skor mereka bisa jelek.
Nah, artikel ini bakal kasih kamu panduan lengkap tentang credit score: apa itu, kenapa penting, cara cek di SLIK OJK, arti setiap skor (1-5), faktor yang mempengaruhi, sampai tips dan trik meningkatkan credit score supaya pengajuan kredit kamu selalu lancar!
Yuk, simak sampai habis! π³πβ
Apa Itu Credit Score?
Credit score (atau skor kredit) adalah sistem penilaian yang digunakan oleh lembaga keuangan (bank, pinjol, multifinance) untuk menilai kelayakan dan risiko seseorang saat mengajukan pinjaman atau kredit.
Definisi Sederhana:
Credit score = “Nilai rapor” yang menggambarkan seberapa baik kamu dalam mengelola utang dan membayar cicilan.
Semakin tinggi skor kredit kamu, artinya:
- β Risiko kredit kamu rendah (kemungkinan bayar lancar tinggi)
- β Bank/lembaga keuangan lebih percaya kasih pinjaman ke kamu
- β Lebih mudah dapat approval kredit
- β Bisa dapat limit lebih besar dan bunga lebih rendah
Semakin rendah skor kredit kamu, artinya:
- β Risiko kredit kamu tinggi (kemungkinan macet tinggi)
- β Bank/lembaga keuangan ragu kasih pinjaman
- β Pengajuan kredit sering ditolak
- β Kalau diterima, limit kecil dan bunga tinggi
Dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), credit score adalah salah satu indikator utama yang digunakan lembaga keuangan dalam proses analisis kelayakan kredit (credit scoring).
Apa yang Dinilai dalam Credit Score?
Bank atau lembaga keuangan biasanya menilai dari berbagai aspek:
1. Riwayat Pembayaran Kredit
- Apakah kamu selalu bayar cicilan tepat waktu?
- Pernah telat bayar? Berapa kali?
- Pernah macet atau ga bayar sama sekali?
2. Jumlah Kredit yang Pernah Dimiliki
- Berapa banyak kredit aktif yang kamu punya?
- Jenis kredit apa saja (KPR, kredit mobil, kartu kredit, pinjol)?
3. Utilisasi Kredit
- Berapa persen dari limit kredit yang kamu pakai?
- Contoh: Punya kartu kredit limit Rp10 juta, tapi tiap bulan selalu pakai hampir Rp10 juta β risiko tinggi
4. Lama Riwayat Kredit
- Sudah berapa lama kamu punya kredit?
- Semakin panjang riwayat kredit yang baik = semakin bagus
5. Jenis Kredit yang Dimiliki
- Punya campuran kredit (KPR + kartu kredit + pinjaman personal) lebih baik dibanding cuma satu jenis
6. Inquiry atau Pengajuan Kredit Baru
- Terlalu sering ajukan kredit dalam waktu singkat = red flag
Menurut ahli keuangan, pembayaran tepat waktu adalah faktor terbesar (sekitar 35-40%) yang menentukan credit score.
Kenapa Credit Score Itu Penting?
Mungkin kamu bertanya, “Emang kenapa sih harus peduli sama credit score?”
Jawabannya: Sangat penting! Ini alasannya:
1. Menentukan Persetujuan Kredit β
Credit score yang bagus = pengajuan kredit (KPR, kredit mobil, KTA, kartu kredit) lebih mudah disetujui.
Credit score yang jelek = pengajuan sering ditolak, meskipun penghasilan kamu tinggi.
2. Menentukan Limit Kredit π°
Skor kredit bagus β Bank kasih limit besar (misal: kartu kredit Rp50 juta, KPR Rp1 miliar)
Skor kredit jelek β Limit kecil (kartu kredit cuma Rp5 juta, KPR Rp200 juta)
3. Menentukan Bunga Kredit π
Skor kredit bagus β Bunga lebih rendah (misal: KPR 8% per tahun)
Skor kredit jelek β Bunga lebih tinggi (misal: KPR 12% per tahun)
Perbedaan 4% bunga dalam 20 tahun bisa mencapai ratusan juta rupiah!
4. Proses Persetujuan Lebih Cepat β‘
Dengan credit score bagus, proses approval kredit bisa lebih cepat karena bank sudah yakin dengan track record kamu.
5. Akses ke Produk Keuangan Premium π
Bank biasanya punya produk khusus untuk nasabah dengan credit score tinggi:
- Kartu kredit platinum/signature dengan benefit lebih
- KPR dengan bunga special
- Pinjaman tanpa agunan dengan limit besar
6. Negosiasi yang Lebih Baik π€
Dengan credit score bagus, kamu punya bargaining power lebih kuat untuk nego bunga, tenor, atau benefit lainnya.
Dilansir dari Kompas.com, di era digital ini, credit score semakin penting karena banyak fintech dan bank yang menggunakan sistem otomatis (AI) untuk approval kredit berdasarkan skor kredit.
Sistem Credit Score di Indonesia
Di Indonesia, ada 2 sistem utama untuk credit scoring:
1. Kolektibilitas SLIK OJK (BI Checking)
Ini adalah sistem yang paling umum digunakan di Indonesia, dikelola oleh SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) di bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sistem ini dulunya disebut “BI Checking” karena dikelola Bank Indonesia, tapi sejak 2018 sudah dialihkan ke OJK.
Sistem Penilaian: Skor 1-5
| Skor | Status | Keterangan | Dampak |
|---|---|---|---|
| Skor 1 | Lancar β | Tidak ada tunggakan, selalu bayar tepat waktu | Sangat baik! Mudah dapat kredit baru dengan limit besar dan bunga rendah |
| Skor 2 | Dalam Perhatian Khusus β οΈ | Tunggakan 1-90 hari | Masih aman, tapi harus segera dilunasi. Approval kredit masih mungkin tapi limit lebih kecil |
| Skor 3 | Kurang Lancar β οΈ | Tunggakan 91-120 hari | Berisiko tinggi! Sulit dapat kredit baru. Kalau dapat, bunga sangat tinggi |
| Skor 4 | Diragukan β | Tunggakan 121-180 hari | Sangat berisiko! Hampir pasti ditolak untuk kredit baru |
| Skor 5 | Macet β | Tunggakan lebih dari 180 hari | Kredit bermasalah! Harus segera diselesaikan. Tidak bisa dapat kredit baru sampai diselesaikan |
Catatan Penting:
β Skor 1 dan 2 β Masih dianggap aman oleh bank dan lembaga keuangan
β οΈ Skor 3-5 β Berisiko tinggi dan akan sangat sulit mendapat persetujuan kredit
Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 40/POJK.03/2019, kolektibilitas adalah penggolongan kualitas kredit berdasarkan ketepatan pembayaran.
2. FICO Score (Digunakan di Amerika, tapi bisa jadi referensi)
FICO Score adalah sistem credit scoring yang dikembangkan oleh Fair Isaac Corporation, paling populer di Amerika Serikat.
Sistem Penilaian: Skala 300-850
| Skor FICO | Kategori | Keterangan |
|---|---|---|
| 300-579 | Buruk (Poor) β | Sangat sulit dapat kredit. Kalau dapat, bunga sangat tinggi |
| 580-669 | Cukup (Fair) β οΈ | Bisa dapat kredit tapi dengan syarat lebih ketat dan bunga lebih tinggi |
| 670-739 | Baik (Good) β | Mayoritas pemberi pinjaman akan approve dengan bunga wajar |
| 740-799 | Sangat Baik (Very Good) β β | Mudah dapat approval dengan bunga rendah dan limit besar |
| 800-850 | Luar Biasa (Exceptional) π | Akses ke produk kredit premium dengan benefit terbaik |
Di metode FICO, skor kredit yang baik adalah di atas 670.
Catatan: Di Indonesia, kita menggunakan sistem Kolektibilitas SLIK OJK (Skor 1-5), bukan FICO. Tapi FICO bisa jadi referensi untuk memahami konsep credit scoring secara internasional.
Cara Cek Credit Score di SLIK OJK
Nah, sekarang pertanyaan pentingnya: Gimana cara cek credit score kamu?
Di Indonesia, kamu bisa cek credit score melalui SLIK OJK dengan layanan iDeb (Informasi Debitur).
Kabar baiknya: Cek credit score itu 100% GRATIS dan bisa dilakukan online atau offline!
Cara 1: Cek Credit Score Online via Website iDeb OJK π
Ini cara yang paling praktis karena bisa dari rumah!
Tutorial Step-by-Step:
Langkah 1: Siapkan Dokumen
Yang perlu disiapkan:
- KTP elektronik (e-KTP) yang masih berlaku
- Foto selfie sambil memegang KTP
- Email aktif
- Nomor HP aktif
Langkah 2: Akses Website iDeb OJK
Buka browser dan kunjungi: https://idebku.ojk.go.id
Penting: Pastikan URL-nya benar ya! Website resmi adalah idebku.ojk.go.id
Langkah 3: Pilih Menu “Pendaftaran”
Di halaman utama, klik tombol “Pendaftaran”
Langkah 4: Isi Data Diri
Kamu akan diminta mengisi formulir:
a. Jenis Pemohon:
- Pilih “Perseorangan” (untuk individu)
- Atau “Badan Usaha” (untuk perusahaan)
b. Tanggal Layanan:
- Pilih tanggal hari ini
c. Kantor OJK:
- Pilih kantor OJK yang akan dituju (atau pilih yang terdekat)
d. Nomor Antrian:
- Sistem akan generate otomatis
Langkah 5: Isi Informasi Pribadi Debitur
Data yang diminta:
- Nama lengkap (sesuai KTP)
- NIK (16 digit)
- Tempat dan tanggal lahir
- Jenis kelamin
- Status pernikahan
- Alamat lengkap (sesuai KTP)
- Nomor HP
- Pekerjaan
- Nama ibu kandung
Tips: Pastikan semua data akurat dan sesuai KTP karena akan diverifikasi dengan database kependudukan.
Langkah 6: Upload Dokumen Pendukung
Untuk WNI:
- Upload foto/scan KTP (jelas dan terbaca)
- Upload foto selfie sambil memegang KTP (wajah dan KTP harus terlihat jelas)
Untuk WNA:
- Upload foto/scan Paspor
- Upload foto diri
Tips Upload:
- Format: JPG, JPEG, PNG
- Ukuran maksimal: 2 MB per file
- Pastikan foto tidak blur dan semua data terbaca jelas
- Pencahayaan cukup (foto di siang hari lebih bagus)
Langkah 7: Centang Pernyataan
Centang kotak: βοΈ “Saya menyatakan bahwa data yang saya berikan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan”
Langkah 8: Klik “Ajukan Permohonan”
Setelah semua terisi, klik “Ajukan Permohonan”
Langkah 9: Catat Nomor Pendaftaran
Setelah submit berhasil, kamu akan dapat nomor pendaftaran (registration number).
Simpan nomor ini! Akan digunakan untuk tracking status.
Langkah 10: Cek Email
OJK akan kirim email berisi:
- Nomor pendaftaran
- Link untuk cek status
- Estimasi waktu pemrosesan
Langkah 11: Tunggu Proses Verifikasi
Waktu pemrosesan: Maksimal 1 hari kerja (24 jam)
Langkah 12: Cek Status
Untuk cek status permohonan:
- Buka lagi: https://idebku.ojk.go.id
- Pilih menu “Status Layanan”
- Masukkan nomor pendaftaran
- Klik “Cek Status”
Status yang muncul:
- β³ Dalam Proses – Masih diverifikasi
- β Selesai – Laporan sudah siap
- β Ditolak – Ada masalah dengan dokumen
Langkah 13: Download Laporan iDeb
Kalau status “Selesai”, laporan akan dikirim ke email kamu dalam format PDF.
Isi Laporan iDeb:
- Identitas debitur
- Semua kredit yang tercatat atas nama kamu
- Bank/lembaga pemberi kredit
- Jumlah utang per kredit
- Status pembayaran (kolektibilitas/skor kredit) β INI YANG PENTING!
- Riwayat pembayaran
- Agunan/jaminan (jika ada)
Langkah 14: Lihat Credit Score Kamu
Di laporan iDeb, cari bagian “Kolektibilitas” atau “Skor Kredit”.
Kamu akan lihat angka 1, 2, 3, 4, atau 5 untuk setiap kredit yang kamu punya.
Dilansir dari situs resmi OJK, layanan iDeb ini adalah hak setiap warga negara dan dapat diakses kapan saja secara gratis.
Cara 2: Cek Credit Score Offline (Datang ke Kantor OJK) π’
Kalau kamu lebih suka cara manual atau ga bisa akses online:
Tutorial Step-by-Step:
Langkah 1: Cari Kantor OJK Terdekat
Kunjungi website OJK untuk cari kantor OJK Regional terdekat.
Langkah 2: Siapkan Dokumen Asli
Bawa:
- KTP asli + fotokopi
- Kartu Keluarga (KK) – fotokopi
- Pas foto (jika diminta)
Langkah 3: Datang ke Kantor OJK
Datang pada jam kerja (biasanya Senin-Jumat, 08.00-16.00 WIB)
Tips: Datang pagi supaya tidak terlalu antri
Langkah 4: Ambil Nomor Antrian
Ambil nomor antrian untuk layanan iDeb atau SLIK
Langkah 5: Isi Formulir Permohonan
Petugas akan berikan formulir. Isi dengan lengkap:
- Data pribadi
- Tujuan permohonan (cek credit score)
- Email untuk menerima laporan
- Nomor HP
- Tanda tangan
Langkah 6: Serahkan Dokumen
Serahkan:
- Formulir yang sudah diisi
- KTP asli + fotokopi
- Dokumen pendukung lainnya
Langkah 7: Tunggu Verifikasi
Petugas akan verifikasi dokumen. Waktu pemrosesan: Maksimal 1 hari kerja
Langkah 8: Terima Laporan via Email
Laporan iDeb akan dikirim ke email dalam format PDF (sama seperti online)
Keuntungan Cara Offline:
- β Bisa tanya langsung ke petugas
- β Verifikasi dokumen langsung
- β Cocok untuk yang tidak familiar dengan teknologi
Kekurangan:
- β Harus datang ke kantor (memakan waktu)
- β Hanya bisa di jam kerja
- β Mungkin harus antri
Menurut pengalaman pengguna, cara offline lebih baik untuk konsultasi langsung, tapi cara online lebih praktis dan hemat waktu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Credit Score
Apa saja sih yang bikin credit score kamu naik atau turun? Ini dia faktor-faktornya:
1. Riwayat Pembayaran (35-40% dari total skor) π
Ini yang paling penting!
Yang dinilai:
- Apakah selalu bayar tepat waktu?
- Pernah telat? Berapa kali?
- Pernah tidak bayar sama sekali?
Dampak:
- β Selalu bayar tepat waktu = Skor naik
- β Sering telat atau macet = Skor turun drastis
Tips: Set reminder atau pakai auto debit supaya ga pernah telat!
2. Jumlah Utang dan Utilisasi Kredit (30% dari total skor) π³
Yang dinilai:
- Total utang yang kamu punya
- Berapa persen dari limit kredit yang kamu pakai
Contoh Utilisasi Kredit:
- Punya kartu kredit limit Rp10 juta
- Tiap bulan pakai Rp9 juta (90% utilisasi) = Buruk!
- Tiap bulan pakai Rp3 juta (30% utilisasi) = Bagus!
Rule of Thumb: Jangan pakai lebih dari 30% dari limit kredit kamu.
Dampak:
- β Utilisasi rendah (di bawah 30%) = Skor bagus
- β Utilisasi tinggi (di atas 50%) = Skor jelek
3. Lama Riwayat Kredit (15% dari total skor) β°
Yang dinilai:
- Sudah berapa lama kamu punya kredit?
- Berapa lama akun kredit tertua kamu?
Dampak:
- β Riwayat kredit panjang dengan pembayaran lancar = Skor tinggi
- β οΈ Riwayat kredit baru/pendek = Skor belum optimal
Tips: Kalau udah punya kartu kredit, jangan tutup (kecuali terpaksa) karena akan menghilangkan riwayat kredit kamu.
4. Jenis Kredit yang Dimiliki (10% dari total skor) π ππ³
Yang dinilai:
- Apakah kamu punya campuran jenis kredit?
Contoh Campuran Baik:
- KPR (kredit jangka panjang)
- Kartu kredit (revolving credit)
- Kredit mobil (installment loan)
Dampak:
- β Punya campuran kredit yang dikelola baik = Skor lebih tinggi
- β οΈ Cuma satu jenis kredit = Skor kurang optimal
5. Inquiry atau Pengajuan Kredit Baru (10% dari total skor) π
Yang dinilai:
- Berapa kali kamu ajukan kredit dalam waktu dekat?
- Setiap kali ajukan kredit, bank akan cek credit score kamu (hard inquiry)
Dampak:
- β Jarang ajukan kredit baru = Aman
- β Terlalu sering ajukan kredit dalam waktu singkat (misal 5 aplikasi dalam 1 bulan) = Red flag! Terlihat desperate dan berisiko tinggi
Tips: Jangan asal ajukan kredit di banyak tempat sekaligus. Fokus di 1-2 tempat yang paling sesuai.
6. Status Pembayaran Saat Ini π
Yang dinilai:
- Apakah saat ini kamu punya tunggakan?
- Berapa lama tunggakan tersebut?
Dampak:
- β Tidak ada tunggakan = Skor bagus
- β Ada tunggakan = Skor langsung turun (tergantung berapa lama tunggakan)
Menurut financial advisor, kombinasi dari semua faktor ini akan menentukan credit score akhir kamu, tapi riwayat pembayaran tetap yang paling dominan.
Tips Cara Meningkatkan Credit Score
Kalau credit score kamu jelek atau kurang optimal, jangan khawatir! Masih bisa diperbaiki kok. Ini dia tipsnya:
β 1. Bayar Cicilan Tepat Waktu (Selalu!)
Ini yang PALING PENTING!
Cara:
- Set reminder di HP (3 hari sebelum tanggal jatuh tempo)
- Aktifkan auto debit dari rekening bank
- Catat tanggal jatuh tempo di kalender
- Siapkan dana di rekening sebelum tanggal bayar
Dampak:
- Pembayaran tepat waktu selama 6-12 bulan berturut-turut bisa meningkatkan skor secara signifikan
β 2. Lunasi Tunggakan Segera
Kalau ada tunggakan, segera lunasi!
Prioritas:
- Lunasi yang paling lama menunggak (Skor 4-5)
- Lunasi yang bunganya paling tinggi
- Lunasi yang nominalnya paling kecil (quick win!)
Dampak:
- Setelah tunggakan dilunasi, dalam 1-3 bulan, skor akan mulai membaik
β 3. Jaga Utilisasi Kredit di Bawah 30%
Kalau punya kartu kredit, jangan pakai lebih dari 30% dari limit!
Contoh:
- Limit kartu kredit: Rp10 juta
- Pakai maksimal: Rp3 juta per bulan
- Idealnya: Rp1-2 juta per bulan (10-20% utilisasi)
Cara:
- Kalau perlu belanja besar, pakai cash atau debit
- Atau bayar kartu kredit beberapa kali dalam sebulan supaya balance tetap rendah
β 4. Jangan Tutup Kartu Kredit Lama
Kartu kredit lama = riwayat kredit panjang = bagus untuk skor!
Yang harus dilakukan:
- Tetap simpan kartu kredit lama (meskipun jarang dipake)
- Pakai sesekali (misal 1-2 bulan sekali) supaya tidak dormant
- Bayar full setiap bulan
Yang jangan dilakukan:
- β Tutup kartu kredit tertua kamu
- β Biarkan kartu kredit lama jadi dormant (tidak aktif)
β 5. Diversifikasi Jenis Kredit
Punya campuran kredit yang sehat itu bagus!
Contoh campuran ideal:
- 1 kartu kredit (untuk emergency dan cashback)
- 1 KPR atau kredit kendaraan (untuk aset produktif)
- Bisa tambah 1 pinjaman personal (jika perlu)
Tapi ingat: Diversifikasi bukan berarti banyak utang! Pastikan semua bisa kamu bayar dengan lancar.
β 6. Hindari Mengajukan Banyak Kredit Sekaligus
Terlalu banyak inquiry = red flag!
Tips:
- Fokus ajukan kredit di 1-2 tempat yang paling cocok
- Jangan asal coba-coba ajukan di mana-mana
- Tunggu minimal 3-6 bulan sebelum ajukan kredit baru lagi
β 7. Cek Credit Score Secara Berkala
Rutin cek credit score (minimal 6 bulan sekali) untuk:
- Memantau perkembangan
- Deteksi dini jika ada masalah
- Pastikan tidak ada kredit ilegal atas nama kamu
Cara: Ikuti tutorial cek SLIK OJK di atas.
β 8. Koreksi Data yang Salah
Kalau ada data yang salah di laporan kredit, segera koreksi!
Contoh data yang harus dikoreksi:
- Kredit yang sudah lunas tapi masih tercatat aktif
- Kredit yang bukan milik kamu (penyalahgunaan identitas)
- Data pribadi yang tidak akurat
Cara:
- Lapor ke bank/lembaga keuangan terkait
- Minta surat keterangan
- Lapor ke OJK jika tidak direspon
β 9. Jangan Maksimalkan Semua Limit Kredit
Punya banyak kartu kredit dengan limit besar tapi balance-nya selalu tinggi = buruk!
Yang ideal:
- Punya limit besar (misal Rp50 juta)
- Tapi yang dipake sedikit (misal cuma Rp5 juta = 10% utilisasi)
- Sisanya jadi cadangan untuk emergency
β 10. Komunikasi dengan Bank Jika Ada Masalah
Kalau lagi kesulitan bayar, jangan kabur!
Hubungi bank untuk:
- Nego restrukturisasi utang
- Perpanjangan tenor (cicilan jadi lebih kecil)
- Skip payment (untuk beberapa bulan)
Dampak:
- Bank lebih appreciate nasabah yang komunikatif
- Bisa hindari masuk ke Skor 4-5 (diragukan/macet)
Dilansir dari Bisnis.com, memperbaiki credit score membutuhkan waktu dan konsistensi, tapi hasilnya sangat worth it untuk akses kredit yang lebih mudah dan murah di masa depan.
FAQ Seputar Credit Score
Masih ada pertanyaan? Yuk, cek FAQ berikut ini:
1. Apakah cek credit score bisa menurunkan skor?
TIDAK! Self inquiry (cek sendiri) via iDeb OJK tidak mempengaruhi credit score kamu.
Yang mempengaruhi adalah hard inquiry oleh bank/lembaga keuangan saat kamu ajukan kredit.
2. Berapa lama waktu untuk memperbaiki credit score yang jelek?
Tergantung seberapa jelek:
- Skor 2 β Skor 1: 3-6 bulan dengan pembayaran lancar
- Skor 3 β Skor 1: 6-12 bulan
- Skor 4-5 β Skor 1: 1-3 tahun (tergantung seberapa besar tunggakan dan seberapa cepat diselesaikan)
Kunci: Konsistensi bayar tepat waktu!
3. Apakah kredit yang sudah lunas masih muncul di credit score?
Ya, masih muncul tapi dengan status “Lunas”.
Ini justru bagus untuk track record kamu karena menunjukkan kamu pernah punya kredit dan berhasil melunasinya.
4. Bagaimana kalau saya belum pernah punya kredit sama sekali?
Kalau belum pernah punya kredit, credit score kamu kosong (belum ada riwayat).
Cara membangun credit score dari nol:
- Ajukan kartu kredit dengan limit kecil
- Pakai secara rutin tapi sedikit (10-30% dari limit)
- Bayar full setiap bulan
- Dalam 6-12 bulan, credit score kamu akan mulai terbentuk
5. Apakah pinjol legal juga dilaporkan ke SLIK OJK?
Ya! Pinjol yang legal dan terdaftar OJK wajib melaporkan data kredit ke SLIK.
Jadi, kalau kamu pinjam di pinjol legal dan telat bayar, akan tercatat di credit score kamu.
6. Bagaimana kalau ada kredit atas nama saya yang tidak pernah saya ajukan?
Ini penyalahgunaan identitas!
Langkah yang harus diambil:
- Lapor ke bank/pinjol terkait
- Lapor ke OJK (Hotline 157)
- Lapor ke Polisi (buat Laporan Polisi)
- Minta koreksi data di SLIK OJK
7. Apakah credit score sama di semua bank?
Ya, karena semua bank mengambil data dari sumber yang sama: SLIK OJK.
Jadi, credit score kamu di Bank A akan sama dengan di Bank B.
8. Berapa credit score yang ideal untuk mengajukan KPR?
Minimal Skor 1 (Lancar) untuk mudah disetujui.
Skor 2 masih bisa dipertimbangkan tapi dengan syarat lebih ketat dan bunga lebih tinggi.
Skor 3-5 akan sangat sulit atau bahkan ditolak.
9. Apakah menutup kartu kredit bisa meningkatkan credit score?
Tidak! Justru bisa menurunkan skor karena:
- Menghilangkan riwayat kredit (terutama kalau kartu lama)
- Mengurangi total limit kredit available (utilisasi jadi lebih tinggi)
Lebih baik: Tetap simpan tapi pakai minimal supaya tidak dormant.
10. Apakah bisa nego dengan bank kalau credit score jelek?
Bisa, tapi leverage kamu lemah.
Yang bisa dilakukan:
- Tawarkan agunan/jaminan yang kuat (rumah, tanah)
- Siapkan down payment lebih besar (misal 40-50%)
- Ajukan dengan co-borrower yang credit score-nya bagus (misal pasangan atau orangtua)
- Tunjukkan bukti penghasilan yang kuat (slip gaji tinggi, usaha profitable)
Menurut banker, meskipun credit score jelek, kalau kamu bisa kompensasi dengan faktor lain yang kuat, masih ada peluang untuk disetujui.
Kesimpulan
Credit score adalah “rapor keuangan” kamu yang sangat penting untuk akses kredit di masa depan.
Sistem di Indonesia:
- Kolektibilitas SLIK OJK: Skor 1-5 (Skor 1 = terbaik, Skor 5 = terburuk)
- Dikelola oleh OJK melalui SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan)
Cara Cek:
- Online: Via idebku.ojk.go.id (praktis, dari rumah)
- Offline: Datang ke kantor OJK (bisa konsultasi langsung)
- 100% GRATIS!
Faktor yang Mempengaruhi Credit Score:
- Riwayat pembayaran (paling penting: 35-40%)
- Jumlah utang dan utilisasi kredit (30%)
- Lama riwayat kredit (15%)
- Jenis kredit (10%)
- Inquiry/pengajuan kredit baru (10%)
Tips Meningkatkan Credit Score:
- β Bayar tepat waktu (selalu!)
- β Lunasi tunggakan segera
- β Jaga utilisasi di bawah 30%
- β Jangan tutup kartu kredit lama
- β Diversifikasi jenis kredit
- β Hindari terlalu banyak inquiry
- β Cek credit score secara berkala
- β Koreksi data yang salah
- β Komunikasi dengan bank jika ada masalah
Ingat: Credit score bukan sesuatu yang tetap. Kamu bisa perbaiki kalau jelek, atau bisa jaga supaya tetap bagus.
Yang paling penting: Konsistensi bayar tepat waktu dan kelola utang dengan bijak!
Stay smart, stay financially healthy! π³πβ