Kapan Sebenarnya Bisa Lepas dari Bansos? Pertanyaan ini kerap muncul di kalangan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Sembako.
Banyak yang mengira bansos akan diterima seumur hidup. Faktanya, pemerintah punya mekanisme graduasi untuk mengakhiri ketergantungan terhadap bantuan sosial.
Nah pada Senin (8/12/2025), Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi menggraduasi 133 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jakarta.
⚠️ Disclaimer:
- Data kriteria graduasi mengacu pada regulasi Kemensos RI dan dapat berubah sewaktu-waktu
- Artikel ini bersifat informatif berdasarkan keterangan resmi pejabat terkait
- Status graduasi ditentukan oleh DTSEN yang dikelola BPS
Kriteria Graduasi: Desil 4 ke Atas Tidak Terima PKH-Sembako
Jadi, siapa yang bisa digraduasi dari bansos?
Gus Ipul menjelaskan kriterianya cukup jelas. Penerima bansos yang tercatat di desil 1 sampai 4 berhak mendapat PKH dan Sembako.
“Data itu sudah memberikan perangkingan, yang mengelola BPS, dari desil 1 sampai desil 10. Yang diberi bantuan itu adalah desil 1 sampai 4, setelah desil 4 naik jadi graduasi,” jelas Gus Ipul dalam keterangan tertulis.
Singkatnya, begini pembagiannya:
| Desil | Status Ekonomi | Hak Bansos |
|---|---|---|
| 1 – 4 | Keluarga kurang mampu | Berhak terima PKH & Sembako |
| 5 – 10 | Keluarga mampu / naik kelas | Graduasi, tidak terima bansos |
Artinya, ketika kondisi ekonomi KPM membaik dan naik ke desil 5 atau lebih tinggi, maka secara otomatis masuk kategori graduasi.
133 KPM Resmi Naik Kelas di Acara Kemensos
Acara bertajuk “Berani Graduasi: Siap Mewujudkan Generasi Indonesia Emas” ini digelar di Aula Pusdiklatbangprof Kemensos RI, Jakarta.
Gus Ipul hadir pukul 13.37 WIB, didampingi Wamensos Agus Jabo Priyono. Sebelum prosesi graduasi, siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan tampil memukau.
Penampilan mereka meliputi tarian nusantara, pencak silat, paduan suara, hingga pidato dalam tiga bahasa—Arab, Inggris, dan Mandarin.
Momen Simbolis Graduasi
Satu per satu, 133 KPM yang mengenakan toga dipanggil ke atas panggung. Gus Ipul secara simbolis memindahkan tali toga dari kiri ke kanan.
Pemindahan tali toga ini menjadi simbol resmi bahwa KPM tersebut telah “lulus” dari program bansos.
Pejabat yang Hadir:
- Menko PM Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
- Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul)
- Wamensos Agus Jabo Priyono
- Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang
- Anggota Komisi VIII DPR RI Erwin Aksa
- Anggota Komisi VI DPR RI Ida Fauziyah
- Plt Dirut PT Pos Indonesia Haris
DTSEN: Sistem Ranking Kesejahteraan Nasional
Apa dasar penentuan siapa yang graduasi dan siapa yang masih berhak terima bansos?
Jawabannya adalah DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). Berdasarkan penjelasan Gus Ipul, DTSEN merupakan basis data nasional berbasis digital.
Data ini berisi informasi sosial, ekonomi, dan demografi seluruh penduduk Indonesia. BPS (Badan Pusat Statistik) yang mengelola dan mengurutkan data dari desil 1 hingga desil 10.
Fungsi DTSEN:
- Memetakan tingkat kesejahteraan keluarga secara nasional
- Menentukan siapa yang berhak menerima bansos
- Menjadi acuan graduasi penerima PKH dan Sembako
- Menghindari salah sasaran penyaluran bantuan
Sistem ini menggantikan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang sebelumnya digunakan.
Program Lanjutan Pasca-Graduasi
Lalu, apa yang terjadi setelah KPM digraduasi? Apakah langsung dilepas begitu saja?
Tentu tidak. Gus Ipul menegaskan ada program pemberdayaan yang menggantikan bansos.
“Nanti programnya program pemberdayaan, yang lebih besar daripada hanya menerima bansos,” sambung Gus Ipul.
Visi Asta Cita Prabowo
Menurut Gus Ipul, graduasi ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Untuk memahami gaya kebijakan Presiden inilah kira-kira sederhananya jadi yang atas dijaga, yang tengah difasilitasi, yang bawah dibela,” kata Gus Ipul.
Kemenko PM sendiri dibentuk khusus untuk mengoordinasikan kebijakan pemberdayaan masyarakat.
Terobosan Pengentasan Kemiskinan Menurut Cak Imin:
- Sekolah Rakyat
- Koperasi Desa (Kopdes)
- Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sementara
- Perubahan paradigma dari bantuan ke pemberdayaan
“Sehingga menjadi individu-individu yang terus meningkatkan produktivitasnya menjadi warga bangsa yang kuat dan mandiri. Karena itu saya sangat senang dengan slogan ‘Bansos Sementara, Berdaya Selamanya’,” kata Cak Imin.
Graduasi 133 KPM di Jakarta ini menjadi momentum penting dalam perubahan paradigma pembangunan sosial Indonesia.
Semoga langkah ini menginspirasi lebih banyak keluarga untuk bangkit dari ketergantungan bansos menuju kemandirian ekonomi. Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat dan berkah selalu! 🙏
Sylke Febrina Laucereno adalah jurnalis profesional yang saat ini berkarier sebagai Editor, Reporter, dan Penulis. Dengan dedikasi tinggi terhadap jurnalisme berkualitas, Sylke membawa perspektif fresh dan analitis dalam setiap konten yang diproduksinya.