Liburan akhir tahun seharusnya menjadi momen melepas penat setelah berbulan-bulan bekerja keras. Tapi kenapa justru banyak yang pulang liburan dalam kondisi lebih lelah, bahkan stres?
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), potensi pergerakan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 mencapai lebih dari 110 juta orang. Mayoritas terjadi di Pulau Jawa.
Angka fantastis ini berbanding lurus dengan tingginya antusiasme masyarakat untuk berlibur. Sayangnya, euforia tersebut sering diiringi masalah klasik: kemacetan parah, harga tiket dan akomodasi melonjak, hingga pengeluaran yang membengkak di luar rencana.
Nah, artikel ini akan membahas cara merencanakan liburan akhir tahun secara sistematis. Mulai dari menentukan tujuan, menyusun budget, memilih destinasi, hingga persiapan fisik dan mental agar liburan benar-benar terasa menyegarkan.
Mengapa Liburan Justru Sering Bikin Stres?

Sebelum masuk ke tahapan perencanaan, penting untuk memahami akar masalahnya terlebih dahulu.
Ekspektasi vs Realita
Banyak orang membayangkan liburan seperti yang terlihat di media sosial: estetik, santai, dan sempurna. Realitanya? Antrean panjang di bandara, macet berjam-jam, dan itinerary yang terlalu padat justru menguras energi.
Kesenjangan antara ekspektasi dan realita inilah yang sering memicu kekecewaan.
Penyebab Umum Stres Saat Liburan
Beberapa faktor yang kerap menjadi biang keladi liburan tidak menyenangkan:
- Perencanaan dadakan – Booking tiket dan hotel di menit-menit terakhir dengan harga selangit
- Budget tidak realistis – Memaksakan destinasi mahal padahal dana terbatas
- Itinerary overload – Ingin mengunjungi semua tempat dalam waktu singkat
- Mengabaikan kondisi fisik – Berangkat dalam keadaan lelah atau kurang fit
- Tidak siap dengan cuaca – Lupa bahwa akhir tahun adalah musim hujan
Kabar baiknya, semua masalah di atas bisa diantisipasi dengan perencanaan matang.
Tahap 1: Tentukan Tujuan Liburan Sejak Awal
Langkah pertama yang sering dilewatkan adalah bertanya pada diri sendiri: sebenarnya, liburan ini untuk apa?
Tiga Kategori Tujuan Liburan
| Tujuan | Karakteristik | Contoh Aktivitas |
|---|---|---|
| Refreshing/Relaksasi | Minim aktivitas, fokus istirahat | Staycation, spa, resort pantai |
| Quality Time | Fokus kebersamaan keluarga/teman | Piknik, berkemah, wisata kuliner |
| Petualangan | Aktivitas fisik, eksplorasi | Hiking, diving, road trip |
Menentukan tujuan dari awal akan memudahkan proses selanjutnya: memilih destinasi, menghitung budget, dan menyusun itinerary yang sesuai.
Jangan sampai ingin relaksasi tapi malah memilih itinerary padat dengan 5 destinasi dalam 3 hari.
Tahap 2: Susun Anggaran yang Realistis
Salah satu pemicu stres terbesar pasca-liburan adalah kondisi keuangan yang berantakan. Maka, menyusun anggaran secara detail menjadi langkah krusial.
Komponen Biaya yang Harus Dihitung
Sebelum menentukan destinasi, pastikan sudah memperhitungkan semua komponen berikut:
- Transportasi (tiket pesawat/kereta/bus, bensin jika road trip)
- Akomodasi (hotel, homestay, villa)
- Konsumsi (makan dan minum selama perjalanan)
- Tiket masuk objek wisata
- Transportasi lokal (ojek online, sewa motor/mobil)
- Belanja oleh-oleh
- Dana cadangan (10-15% dari total budget)
Contoh Simulasi Budget Liburan 3 Hari 2 Malam
| Komponen | Estimasi (per orang) |
|---|---|
| Tiket pesawat PP (domestik) | Rp800.000 – Rp2.000.000 |
| Akomodasi 2 malam | Rp400.000 – Rp1.000.000 |
| Makan 3 hari | Rp300.000 – Rp600.000 |
| Transportasi lokal | Rp150.000 – Rp300.000 |
| Tiket wisata | Rp100.000 – Rp250.000 |
| Oleh-oleh | Rp200.000 – Rp500.000 |
| Dana cadangan (15%) | Rp300.000 – Rp700.000 |
| TOTAL | Rp2.250.000 – Rp5.350.000 |
Estimasi di atas bersifat umum dan dapat berubah tergantung destinasi serta periode pemesanan.
Prinsip Penting dalam Budgeting
Jangan memaksakan destinasi yang tidak sesuai kemampuan finansial. Liburan hemat ke destinasi lokal bisa sama menyenangkannya dengan liburan mahal ke luar negeri.
Yang terpenting adalah pengalaman dan kebersamaan, bukan sekadar foto estetik untuk diunggah ke media sosial.
Tahap 3: Riset Destinasi Secara Mendalam
Setelah budget jelas, saatnya memilih destinasi yang sesuai. Proses riset ini tidak boleh asal-asalan.
Sumber Informasi Terpercaya
Hindari hanya mengandalkan review di media sosial yang sering kali bias atau sudah kadaluarsa. Beberapa sumber yang lebih reliable:
- Website resmi dinas pariwisata daerah – Informasi terkini tentang objek wisata, jam operasional, dan harga tiket
- Google Maps – Review pengunjung terbaru, foto aktual, dan estimasi waktu tempuh
- Platform travel terpercaya – Traveloka, Tiket.com, Agoda untuk perbandingan harga
- Forum komunitas traveler – Pengalaman nyata dari wisatawan lain
Pertimbangan Khusus Akhir Tahun
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih destinasi di periode Nataru:
- Cuaca – Akhir tahun adalah puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia
- Keramaian – Destinasi populer seperti Bali, Yogyakarta, dan Malang akan sangat padat
- Harga – Expect harga naik 20-50% dibanding low season
Jika ingin menghindari keramaian, pertimbangkan destinasi yang belum terlalu mainstream atau pilih waktu kunjungan di luar tanggal puncak (24-25 Desember dan 31 Desember – 1 Januari).
Alternatif Hemat: Staycation
Bagi yang memiliki budget terbatas, staycation bisa menjadi pilihan cerdas. Cukup menginap di hotel dalam kota, menjelajahi taman kota, museum, atau tempat wisata lokal yang selama ini terabaikan.
Selain menghemat biaya transportasi, staycation juga memungkinkan waktu bersantai lebih banyak tanpa repot mengatur perjalanan jauh.
Tahap 4: Booking Tiket dan Akomodasi Secara Strategis

Timing adalah segalanya dalam urusan booking, terutama di musim high season.
Kapan Waktu Terbaik untuk Booking?
Secara umum, semakin awal booking, semakin murah harganya. Untuk liburan Nataru, idealnya pemesanan dilakukan 2-3 bulan sebelumnya.
Namun jika sudah mepet, masih ada beberapa strategi yang bisa dicoba:
- Pantau harga secara berkala – Harga tiket pesawat bisa fluktuatif
- Gunakan mode incognito – Beberapa platform menaikkan harga berdasarkan riwayat pencarian
- Manfaatkan promo – Banyak platform menawarkan diskon akhir tahun
Kabar Baik: Diskon Tiket Pesawat dari Pemerintah
Dilansir dari Kemenhub, pemerintah menurunkan harga tiket pesawat penerbangan domestik sebesar 10% selama periode Nataru. Kebijakan ini bertujuan mendorong mobilitas masyarakat sekaligus meringankan beban biaya perjalanan.
Manfaatkan promo ini dengan bijak, namun tetap bandingkan harga di beberapa platform sebelum memutuskan.
Tips Memilih Akomodasi
Selain hotel, pertimbangkan alternatif akomodasi yang lebih ramah kantong:
- Homestay – Lebih murah, nuansa lokal lebih kental
- Guest house – Cocok untuk backpacker atau solo traveler
- Villa – Ekonomis jika bepergian rombongan besar
- Glamping – Pengalaman unik dengan fasilitas lengkap
Pastikan membaca review terbaru dan perhatikan lokasi akomodasi terhadap destinasi wisata yang akan dikunjungi.
Tahap 5: Susun Itinerary yang Santai dan Fleksibel
Kesalahan klasik para traveler adalah menyusun jadwal yang terlalu padat. Hasilnya? Liburan terasa seperti lomba marathon.
Prinsip Itinerary 70-30
Terapkan prinsip 70-30: 70% jadwal terencana, 30% sisakan untuk fleksibilitas. Ruang kosong ini penting untuk mengakomodasi hal-hal tak terduga seperti cuaca buruk, kemacetan, atau sekadar ingin bersantai lebih lama di satu tempat.
Contoh Itinerary Santai 3 Hari
| Hari | Pagi | Siang | Sore/Malam |
|---|---|---|---|
| Hari 1 | Perjalanan & check-in | Istirahat, eksplorasi sekitar hotel | Wisata kuliner lokal |
| Hari 2 | Destinasi utama | Makan siang + istirahat | Destinasi kedua atau free time |
| Hari 3 | Check-out, belanja oleh-oleh | Perjalanan pulang | Tiba di rumah, istirahat |
Perhatikan bahwa jadwal di atas tidak memaksakan banyak destinasi dalam satu hari. Ini yang membedakan liburan menyenangkan dengan liburan melelahkan.
Aplikasi Pendukung Itinerary
Beberapa aplikasi yang bisa membantu menyusun dan mengelola itinerary:
- Google Maps (rute dan estimasi waktu)
- Notion atau Google Docs (catatan perjalanan)
- TripIt (organisasi booking dan jadwal)
Tahap 6: Persiapan Fisik dan Mental Sebelum Berangkat
Banyak orang mengabaikan tahap ini. Padahal, kondisi tubuh dan pikiran sangat memengaruhi kualitas liburan.
Persiapan Fisik
Beberapa minggu sebelum keberangkatan, pastikan:
- Istirahat cukup – Jangan begadang menjelang hari H
- Minum air putih yang cukup – Tubuh terhidrasi = stamina terjaga
- Konsumsi vitamin jika perlu – Terutama jika jadwal kerja sedang padat
- Cek kondisi kesehatan – Terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu
Persiapan Mental
Liburan akan terasa lebih menyenangkan jika pikiran sudah dalam “mode santai” sebelum berangkat:
- Selesaikan pekerjaan penting sebelum cuti
- Delegasikan tugas jika memungkinkan
- Aktifkan auto-reply email selama liburan
- Siapkan mental untuk kemungkinan rencana berubah
Packing Cerdas
Tips packing agar perjalanan lebih ringan:
- Bawa pakaian secukupnya (bisa dicuci jika perlu)
- Simpan barang penting di tas jinjing, terutama untuk penerbangan jarak jauh
- Siapkan headphone peredam bising untuk perjalanan lebih nyaman
- Bawa obat-obatan pribadi yang mungkin dibutuhkan
- Unduh peta offline dan aplikasi penting sebelum berangkat
Manfaatkan Layanan Posko Nataru 2025/2026

Pemerintah melalui Kemenhub menggelar Posko Terpadu Nataru mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Layanan ini hadir untuk mendukung kenyamanan masyarakat selama periode liburan dan mudik.
Fungsi Posko Nataru
- Memantau arus transportasi secara real-time
- Mengelola kepadatan di titik-titik krusial
- Menyediakan informasi terkini seputar kondisi perjalanan
- Membantu koordinasi penanganan jika terjadi insiden
Pantau terus informasi dari posko ini, terutama jika berencana melakukan perjalanan darat jarak jauh. Informasi dapat diakses melalui media sosial resmi Kemenhub atau website dinas perhubungan daerah.
Kesalahan yang Wajib Dihindari Saat Liburan Akhir Tahun
Setelah memahami apa yang harus dilakukan, berikut daftar hal yang sebaiknya dihindari:
Kesalahan Sebelum Berangkat
- Booking di menit terakhir – Harga pasti lebih mahal dan pilihan terbatas
- Tidak menyiapkan dana cadangan – Risiko terjebak masalah finansial jika ada pengeluaran tak terduga
- Mengabaikan asuransi perjalanan – Terutama untuk perjalanan jauh atau ke luar negeri
- Tidak backup dokumen penting – Simpan salinan digital KTP, paspor, dan booking confirmation
Kesalahan Saat Liburan
- Itinerary terlalu padat – Tidak ada waktu untuk sekadar menikmati momen
- Terlalu fokus dokumentasi – Lebih sibuk foto daripada merasakan pengalaman
- Mengabaikan kondisi cuaca – Akhir tahun adalah musim hujan, siapkan rencana cadangan
- Overspending – Tergoda belanja berlebihan karena suasana liburan
Kesalahan Setelah Pulang
- Langsung kerja tanpa jeda – Idealnya sisakan 1 hari untuk recovery di rumah
- Tidak evaluasi pengeluaran – Padahal ini penting untuk perencanaan liburan berikutnya
Tips Tambahan Agar Perjalanan Lebih Lancar
Tiba Lebih Awal di Bandara atau Stasiun
Salah satu penyebab stres terbesar saat liburan adalah terburu-buru. Menurut berbagai praktisi travel, sebaiknya tiba di bandara minimal 2-3 jam sebelum keberangkatan, terutama di periode high season.
Waktu ekstra ini memberikan ruang untuk mengantisipasi antrean check-in, pemeriksaan keamanan, dan kemungkinan delay.
Siapkan Hiburan untuk Perjalanan
Perjalanan panjang bisa terasa membosankan. Siapkan:
- Playlist musik atau podcast favorit
- E-book atau buku fisik
- Download film/serial untuk ditonton offline
- Power bank terisi penuh
Waspadai Penipuan Saat Liburan
Di periode ramai seperti Nataru, modus penipuan perjalanan juga meningkat. Beberapa tips aman:
- Booking hanya melalui platform resmi dan terpercaya
- Waspada terhadap penawaran yang terlalu murah dari sumber tidak jelas
- Jangan transfer uang ke rekening pribadi yang mengatasnamakan agen perjalanan
- Selalu minta konfirmasi resmi setelah melakukan pembayaran
Rekomendasi Destinasi Liburan Akhir Tahun 2025/2026
Berikut beberapa pilihan destinasi yang bisa dipertimbangkan, beserta karakteristik dan estimasi biaya:
| Destinasi | Cocok Untuk | Estimasi Budget/Orang (3D2N) | Catatan |
|---|---|---|---|
| Bali | Pantai, budaya, relaksasi | Rp3.000.000 – Rp7.000.000 | Sangat ramai saat Nataru |
| Yogyakarta | Budaya, kuliner, heritage | Rp1.500.000 – Rp3.500.000 | Budget friendly |
| Malang & Batu | Keluarga, alam, wisata edukasi | Rp1.500.000 – Rp3.000.000 | Udara sejuk |
| Bandung | Kuliner, belanja, alam | Rp1.000.000 – Rp2.500.000 | Macet di jalur utama |
| Labuan Bajo | Petualangan, diving, alam | Rp5.000.000 – Rp10.000.000 | Perlu persiapan ekstra |
| Staycation (lokal) | Relaksasi, hemat | Rp500.000 – Rp1.500.000 | Tanpa stres perjalanan |
Estimasi biaya di atas bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung periode pemesanan, pilihan akomodasi, dan gaya liburan masing-masing. Disarankan untuk melakukan riset harga terkini sebelum menentukan pilihan.
Liburan Adalah Investasi Kebahagiaan
Pada akhirnya, liburan bukan soal seberapa jauh pergi atau seberapa mahal pengeluaran. Esensi sebenarnya terletak pada pengalaman, kebersamaan, dan momen-momen yang menciptakan kenangan.
Perencanaan matang bukan berarti menghilangkan spontanitas. Justru sebaliknya, persiapan yang baik memberikan ruang untuk menikmati setiap momen tanpa khawatir hal-hal teknis yang seharusnya sudah diantisipasi.
Selamat merencanakan liburan akhir tahun. Semoga perjalanan lancar, menyenangkan, dan pulang dengan energi baru untuk menyongsong tahun yang lebih baik. Terima kasih sudah membaca hingga akhir.
Catatan: Seluruh informasi dalam artikel ini disusun berdasarkan data dari sumber-sumber resmi seperti Kementerian Perhubungan dan berbagai platform travel terpercaya. Harga, jadwal, dan kebijakan yang disebutkan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan pihak terkait. Disarankan untuk selalu melakukan konfirmasi ulang sebelum melakukan pemesanan atau mengambil keputusan terkait rencana perjalanan.
FAQ
Idealnya 2-3 bulan sebelum keberangkatan. Semakin mendekati tanggal keberangkatan, harga tiket dan akomodasi biasanya semakin mahal karena ketersediaan terbatas. Untuk periode Nataru, sebaiknya booking dilakukan paling lambat awal November.
Sangat bisa. Staycation menawarkan kelebihan tersendiri: hemat biaya transportasi, tidak perlu repot mengatur perjalanan jauh, dan tetap bisa menikmati suasana liburan. Cukup menginap di hotel dalam kota sambil menjelajahi tempat-tempat lokal yang selama ini terabaikan.
Disarankan menyiapkan dana cadangan sekitar 10-15% dari total budget liburan. Dana ini berguna untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga seperti biaya kesehatan, perubahan rencana, atau kebutuhan darurat lainnya.
Beberapa strategi yang bisa diterapkan: berangkat di luar jam puncak (dini hari atau larut malam), pantau informasi arus lalu lintas dari Posko Nataru Kemenhub, pilih jalur alternatif, atau pertimbangkan moda transportasi lain seperti kereta api yang lebih terjadwal.
Meskipun bersifat opsional, asuransi perjalanan tetap disarankan terutama untuk perjalanan jarak jauh atau aktivitas berisiko seperti hiking dan diving. Asuransi memberikan perlindungan jika terjadi pembatalan mendadak, kehilangan bagasi, atau kebutuhan medis darurat.
Sylke Febrina Laucereno adalah jurnalis profesional yang saat ini berkarier sebagai Editor, Reporter, dan Penulis. Dengan dedikasi tinggi terhadap jurnalisme berkualitas, Sylke membawa perspektif fresh dan analitis dalam setiap konten yang diproduksinya.