Beranda » Bantuan Sosial » Nama Hilang dari Daftar Bansos 2025? Ini 10 Penyebab Utama dari Kemensos yang Wajib Dicek!

Nama Hilang dari Daftar Bansos 2025? Ini 10 Penyebab Utama dari Kemensos yang Wajib Dicek!

Bantuan sosial menjadi penopang penting bagi banyak keluarga berpenghasilan rendah sepanjang 2025. Namun, tidak sedikit warga yang mengaku namanya tiba-tiba hilang dari daftar penerima. Fenomena ini cukup sering terjadi karena proses verifikasi kini jauh lebih ketat dan terintegrasi.

Menurut informasi Kementerian Sosial, pembaruan data 2025 menggunakan sistem pemadanan otomatis berbasis Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Sistem ini membaca kondisi ekonomi penerima dari berbagai indikator sehingga data tidak cocok akan langsung tersaring.

1. Data NIK Tidak Valid atau Tidak Sesuai DTSEN

Pemadanan NIK dengan DTSEN menjadi faktor utama.
Jika terdapat ketidaksesuaian antara data kependudukan dan data sosial ekonomi, nama bisa langsung terhapus.

Contoh masalah:

  • NIK tidak aktif di Dukcapil
  • NIK ganda dalam satu KK
  • Kesalahan penulisan nama atau tanggal lahir

Dilansir dari Kemendagri, perbaikan NIK harus dilakukan melalui Dukcapil agar proses pemutakhiran berjalan tepat.

2. Riwayat Kredit Terbaca di Sistem Perbankan

Kemensos bekerja sama dengan Bank Indonesia dan OJK untuk membaca data finansial penerima.
Sistem memeriksa aktivitas kredit seperti:

  • Cicilan motor atau mobil
  • Pinjaman koperasi
  • Kredit multiguna
  • PayLater aktif

Jika kredit berjalan lancar dan aktif, sistem menganggap kondisi ekonomi penerima cukup stabil.

Baca Juga:  Cara Cek Bansos PKH 2025: Panduan Lengkap dari Pemerintah Lewat cekbansos.kemensos.go.id

3. Konsumsi Listrik Tinggi

Pemakaian listrik menjadi indikator sederhana untuk membaca tingkat kesejahteraan keluarga.
Penggunaan listrik di atas ketentuan tertentu dapat menandakan kemampuan finansial yang lebih baik.

4. Memiliki Aset Bernilai Tinggi

Kepemilikan aset menarik perhatian sistem verifikasi.
Contohnya:

  • Tanah atau rumah bersertifikat
  • Pajak kendaraan aktif
  • Aset produktif

Berdasarkan penjelasan Kemensos, keberadaan aset menunjukkan posisi ekonomi di luar kategori prioritas.

5. Kepesertaan BPJS Kesehatan Mandiri Kelas 1 atau 2

Peserta BPJS Mandiri kelas atas dianggap memiliki kemampuan membayar premi yang tinggi.
Kondisi ini dapat membuat nama tersaring dari daftar penerima.

6. Terdaftar sebagai Pekerja dengan Upah Setara UMK

Kemensos menerima data dari BPJS Ketenagakerjaan mengenai upah peserta.
Jika upah setara atau di atas UMK, status ekonomi dianggap mampu.

7. Saldo Tabungan Terdeteksi Mumpuni

Saldo rekening di bank HIMBARA, selain rekening khusus bansos, juga dibaca sistem.
Saldo signifikan bisa menjadi penyebab nama hilang.

8. Aktivitas Finansial Tidak Wajar

Sistem pemantauan mendeteksi aktivitas seperti:

  • Transaksi tinggi
  • Transfer di luar kebiasaan
  • Aktivitas mencurigakan termasuk dugaan judi online

Hal ini dapat meningkatkan status desil ekonomi.

9. Status sebagai ASN, TNI, atau Pegawai BUMN/BUMD

Status kepegawaian otomatis mengeluarkan penerima dari daftar bansos.
Data pekerjaan dipadankan melalui NIK dengan instansi terkait.

10. Terangkat ke Desil 6–10

Posisi desil kesejahteraan menentukan kelayakan penerima.
Jika data menunjukkan peningkatan ekonomi, maka otomatis keluar dari daftar.

Menurut Kemensos, bansos hanya untuk kelompok desil 1–4 dan sebagian desil 5.

Kesimpulan

Hilangnya nama dari daftar bansos 2025 bukan semata kesalahan teknis, melainkan hasil verifikasi terpadu yang jauh lebih ketat.

Proses pemadanan berbasis DTSEN, BI Checking, OJK, dan Dukcapil memastikan bantuan hanya diberikan kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan.

Baca Juga:  Resmi Dari Pemerintah! 7 Kriteria Calon Mahasiswa yang Berhak Dapat KIP Kuliah 2026

Pemeriksaan rutin, pembaruan data kependudukan, dan verifikasi di kelurahan menjadi langkah penting agar nama kembali masuk daftar jika memang memenuhi kriteria.

Dengan memahami 10 penyebab utama ini, masyarakat lebih mudah mengenali mana faktor yang mempengaruhi proses penyaluran.