Banyak warga mulai kebingungan ketika tiba-tiba NIK KTP tidak muncul lagi dalam daftar penerima bansos 2025. Padahal sebelumnya rutin menerima PKH, BPNT, BLT Kesra, atau bantuan pangan.
Situasi ini memang cukup sering terjadi karena tahun 2025 menjadi masa penyesuaian data nasional melalui DTSEN atau Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional.
Menurut Kemensos, integrasi data besar-besaran ini dilakukan agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran dan tidak lagi tumpang tindih.
Karena itu, memahami penyebab hilangnya NIK dari daftar penerima menjadi langkah penting agar status bansos tetap aman dan tidak terhenti secara mendadak.
Penyebab NIK Hilang dari Daftar Bansos 2025
Ada beberapa faktor umum yang membuat data seseorang tidak muncul lagi di sistem Kemensos. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan pembaruan data nasional yang dilakukan melalui DTSEN.
1. Perubahan Status Ekonomi
Jika survei lapangan atau pendataan terbaru menunjukkan kondisi ekonomi dianggap membaik, nama keluarga dapat keluar dari prioritas penerimaan.
2. Data Tidak Sinkron di DTSEN
Masalah seperti NIK tidak valid, alamat berbeda, KK belum diperbarui, atau status kependudukan tidak sinkron dapat menyebabkan data terblokir sementara.
Dilansir dari Bappenas, ketidaksesuaian data menjadi penyebab paling sering terjadinya penghapusan otomatis dalam integrasi DTSEN.
3. Tidak Lagi Memenuhi Kriteria Program
Setiap bansos memiliki syarat spesifik, misalnya:
- BLT Kesra hanya untuk desil 1–4
- BSU khusus pekerja aktif BPJS dan gaji tertentu
- PKH mensyaratkan komponen seperti balita, lansia, ibu hamil, atau anak sekolah
Jika salah satu kriteria hilang, nama tidak akan muncul.
4. Rekening KKS Tidak Aktif atau Bermasalah
Beberapa penerima PKH dan BPNT terhapus karena rekening KKS lama tidak digunakan dalam waktu panjang sehingga dianggap dormant.
5. Tidak Terdata dalam Verifikasi Lapangan
Jika petugas melakukan verifikasi faktual dan keluarga tidak ditemui di rumah, data akan dinyatakan tidak aktif.
Cara Cek Ulang NIK di Daftar Bansos 2025
Pengecekan sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah data masih aktif atau perlu diperbaiki.
1. Cek Online di Website Resmi Kemensos
- Buka cekbansos.kemensos.go.id
- Isi provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan
- Masukkan nama sesuai KTP
- Isi captcha
- Tekan Cari Data
Jika data muncul, berarti masih terdaftar sebagai penerima.
2. Cek Lewat Aplikasi Cek Bansos
- Unduh aplikasi resmi Cek Bansos
- Buat akun dengan upload KTP dan swafoto
- Login dan isi wilayah
- Pilih menu Cek Bansos
Aplikasi menampilkan status bansos aktif, periode pencairan, dan jenis bantuan.
3. Cara Offline Jika Tidak Ada Internet
- Datangi ketua RT atau RW untuk melihat data DTSEN terbaru
- Cek ke kelurahan atau Dinas Sosial setempat
- Untuk bantuan pendidikan PIP, cek via pip.kemendikdasmen.go.id
Solusi Jika NIK Tidak Muncul dalam Daftar Bansos
Jika ternyata nama hilang, masih ada beberapa langkah untuk mengembalikan status penerima.
1. Perbarui Data Kependudukan
Pastikan dokumen berikut sudah benar dan terbaru:
- KTP
- KK
- Alamat domisili
- Nomor HP
Kesalahan kecil pada data ini sering membuat sistem gagal membaca identitas.
2. Gunakan Fitur “Usul dan Sanggah” di Aplikasi Cek Bansos
Fitur ini memungkinkan warga mengajukan diri kembali sebagai calon penerima jika datanya dinilai masih layak.
3. Koordinasi dengan RT, RW, dan Kelurahan
Petugas dapat membantu verifikasi lapangan untuk memastikan kondisi keluarga sesuai kriteria.
4. Menghubungi Pendamping Sosial
Pendamping PKH atau BPNT biasanya memiliki daftar pembaruan DTSEN terbaru.
5. Pastikan Rekening KKS Aktif
Lakukan penarikan kecil secara berkala agar rekening tidak dianggap dormant.
Mengapa Wajib Rutin Mengecek Status NIK?
Tahun 2025 merupakan masa finalisasi DTSEN sehingga status penerima bisa berubah sewaktu-waktu. Pengecekan bulanan membantu memastikan hak bansos tetap aman menjelang pencairan:
- PKH tahap 1–4
- BPNT bulanan
- BLT Kesra
- Bantuan pangan beras
- PIP untuk anak sekolah
- BSU bagi pekerja aktif
Menurut Kemensos, validasi dan pemutakhiran data dilakukan terus-menerus sehingga penerima harus proaktif.
Kesimpulan
Hilangnya NIK dari daftar bansos 2025 umumnya terjadi karena proses sinkronisasi data besar-besaran melalui DTSEN. Penerima yang mengalami perubahan data, kesalahan administrasi, atau tidak memenuhi kriteria tertentu akan otomatis keluar dari daftar.
Namun kondisi ini masih bisa diperbaiki. Dengan pengecekan rutin, pembaruan dokumen, serta pengajuan lewat fitur Usul–Sanggah, status penerima bisa kembali aktif. Memastikan data tetap sinkron menjadi langkah penting agar hak atas bantuan tidak terputus.