Pernah Dengar Saham Preferen? 🤔
Kalau kamu udah lama ngikutin dunia investasi, pasti sering denger istilah saham preferen. Tapi jujur aja deh, kamu tahu gak sih bedanya sama saham biasa? Banyak investor pemula yang mikir semua saham itu sama aja—yang penting bisa cuan. Padahal, jenis saham itu ada yang “biasa” dan ada yang “spesial banget” alias preferen.
Nah, artikel ini bakal ngebahas tuntas soal saham preferen, mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, bedanya sama saham biasa, sampai tips kalau kamu mau coba investasi di sini. Yuk, kita kulik bareng biar makin ngerti dunia pasar modal! 💸
Apa Itu Saham Preferen?
Sebelum jauh ngomongin untung-ruginya, yuk mulai dari definisi dulu.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham preferen adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan suatu perusahaan dan memberikan hak istimewa kepada pemegangnya, terutama dalam hal pembagian dividen dan aset perusahaan saat likuidasi.
Sederhananya, saham preferen itu kayak gabungan antara saham biasa dan obligasi. Kenapa? Karena selain punya potensi dapat keuntungan dari nilai saham, kamu juga bakal dapat dividen tetap setiap periode — mirip kayak bunga deposito atau kupon obligasi.
Dilansir dari Bank Indonesia (bi.go.id), saham preferen sering dipilih oleh investor yang cari income stabil daripada sekadar spekulasi harga. Jadi, ini cocok banget buat kamu yang main aman tapi tetap mau terjun di pasar saham.
Bedanya Saham Preferen dan Saham Biasa
Biar makin gampang paham, yuk bandingin langsung:
| Aspek | Saham Preferen | Saham Biasa |
|---|---|---|
| Hak Dividen | Dapat dividen tetap dan prioritas pertama | Dapat dividen setelah preferen |
| Hak Suara | Biasanya tidak punya hak suara di RUPS | Punya hak suara untuk menentukan kebijakan perusahaan |
| Risiko | Lebih kecil (karena prioritas dividen & aset) | Lebih besar, tergantung kinerja perusahaan |
| Potensi Cuan | Stabil, tapi terbatas | Bisa besar, tergantung harga pasar |
| Konversi | Bisa dikonversi ke saham biasa (tergantung jenisnya) | Tidak bisa dikonversi ke saham preferen |
| Pemilik Saat Likuidasi | Diprioritaskan lebih dulu | Dapat bagian terakhir dari aset perusahaan |
Nah, dari tabel di atas, jelas banget kan?
Saham preferen tuh cocok buat investor yang pengen stabilitas, sementara saham biasa lebih pas buat yang berani ambil risiko tinggi demi return besar.
Karakteristik Saham Preferen
Biar kamu makin paham, ini beberapa ciri khas saham preferen yang perlu kamu tahu:
- 📈 Dividen tetap — pemegang saham preferen akan tetap menerima dividen walaupun laba perusahaan lagi fluktuatif.
- 🔄 Bisa ditukar jadi saham biasa (tergantung ketentuan emiten).
- 💰 Punya prioritas tinggi dalam pembagian dividen dan aset.
- ⏸️ Dividen bisa ditunda, tapi wajib dibayar sebelum pemegang saham biasa nerima bagian.
Menurut OCBC Indonesia, sifat saham preferen ini bikin investor lebih tenang karena ada kepastian pendapatan — mirip kayak “rasa aman” dari obligasi tapi dengan sentuhan saham.
Jenis-Jenis Saham Preferen
Gak semua saham preferen itu sama. Nih, ada beberapa jenis yang umum diterbitkan perusahaan:
1. Saham Preferen Kumulatif
Kalau perusahaan gak sempat bayar dividen tahun ini, tenang aja! Tahun depan, mereka wajib bayar dulu tunggakan ke pemegang saham preferen sebelum bagi ke saham biasa.
2. Saham Preferen Partisipasi
Kamu bisa dapat bonus dividen kalau perusahaan untung besar. Jadi, selain dividen tetap, bisa juga dapat tambahan—lumayan kan?
3. Saham Preferen Konvertibel
Jenis ini bisa kamu tukar ke saham biasa dalam jangka waktu tertentu. Cocok buat yang mau fleksibel antara pendapatan tetap dan potensi capital gain.
4. Saham Preferen yang Dapat Ditebus (Callable Preferred)
Perusahaan punya hak buat menebus kembali saham preferen sebelum jatuh tempo dengan harga yang sudah ditentukan. Biasanya dilakukan saat kondisi pasar menguntungkan.
5. Saham Preferen dengan Tingkat Disesuaikan (Adjustable Rate Preferred)
Dividennya gak tetap — bisa naik atau turun tergantung suku bunga acuan. Kalau BI Rate naik, dividennya juga bisa ikut naik.
Menurut laporan dari IDX (Bursa Efek Indonesia), saham preferen paling banyak diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan dengan kebutuhan modal besar seperti sektor perbankan, energi, dan manufaktur.
Keunggulan Saham Preferen
Kenapa sih banyak investor institusi lebih pilih saham preferen dibanding saham biasa? Nih alasannya:
- Dapat dividen lebih dulu — jadi gak perlu nunggu giliran kayak saham biasa.
- Risiko lebih rendah — karena prioritas pembayaran jelas.
- Ada potensi konversi ke saham biasa yang bisa nambah nilai investasi kamu.
- Stabil dan cocok buat jangka panjang, terutama buat investor konservatif.
- Cocok buat diversifikasi portofolio, biar investasi kamu gak “numpuk” di satu jenis aja.
Menurut Kontan.co.id, saham preferen bisa jadi pilihan cerdas buat investor yang mau “rasa aman” kayak obligasi, tapi masih punya potensi cuan dari pasar saham.
Kekurangan Saham Preferen
Gak ada investasi tanpa risiko, termasuk saham preferen. Berikut beberapa minusnya:
- ⚠️ Potensi kenaikan harga terbatas.
- ❌ Biasanya gak punya hak suara di RUPS.
- 💸 Harga beli lebih mahal dibanding saham biasa.
- 🧾 Gak selalu mudah dijual karena volumenya kecil.
Tapi buat investor yang prioritasnya pendapatan stabil, hal-hal ini bukan masalah besar kok.
Contoh Saham Preferen di Indonesia
Beberapa emiten yang tercatat punya saham preferen di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara lain:
- PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMIP)
- PT Bayer Indonesia Tbk (BYSP)
- PT Century Textile Industry Tbk (CNTX)
- PT Hanson International Tbk (MYRXP)
- PT Squibb Indonesia Tbk (SQBI)
Biasanya, saham preferen ini lebih banyak diborong investor institusi ketimbang individu karena jumlah lot-nya besar banget dan harganya lumayan tinggi.
Cara Membeli Saham Preferen
Mau coba beli saham preferen? Bisa banget, tapi memang sedikit tricky.
- Daftar dulu di perusahaan sekuritas resmi yang terdaftar di OJK.
- Cek daftar saham preferen di BEI atau konsultasi langsung ke pihak sekuritas.
- Perhatikan harga, likuiditas, dan jangka waktu saham tersebut.
- Siapkan modal lebih besar karena biasanya saham preferen gak dijual murah.
Dilansir dari IDX Channel, saham preferen jarang diperjualbelikan bebas di pasar sekunder — lebih sering dipakai sebagai instrumen penggalangan dana besar dari institusi.
Tips Investasi Saham Preferen Buat Pemula 💡
- Kenali profil risiko kamu. Kalau kamu tipe hati-hati dan gak suka drama fluktuasi, saham preferen cocok banget.
- Pelajari jenis sahamnya. Pilih yang sesuai target kamu: mau stabil (kumulatif) atau fleksibel (konvertibel)?
- Jangan kejar dividen doang. Cek juga reputasi dan kinerja perusahaan penerbit.
- Diversifikasi portofolio. Gabungin saham preferen sama instrumen lain kayak reksa dana atau obligasi.
- Ikuti berita pasar. Karena suku bunga bisa ngaruh ke dividen kamu!
FAQ Seputar Saham Preferen
1. Apa itu saham preferen?
Saham preferen adalah saham yang memberikan hak istimewa berupa dividen tetap dan prioritas dalam pembagian aset saat likuidasi.
2. Apa bedanya saham preferen dan saham biasa?
Saham preferen punya hak dividen lebih dulu dan risiko lebih kecil, sedangkan saham biasa punya hak suara dan potensi cuan lebih tinggi.
3. Apakah saham preferen cocok untuk pemula?
Cocok banget buat investor pemula yang pengen pendapatan stabil dan gak mau ribet pantau harga tiap hari.
4. Apakah saham preferen bisa dikonversi ke saham biasa?
Bisa! Tapi tergantung jenisnya (biasanya jenis convertible preferred stock).
5. Apakah dividen saham preferen selalu tetap?
Tergantung jenisnya. Ada yang tetap, ada juga yang menyesuaikan suku bunga (adjustable).
6. Apakah saham preferen bisa rugi?
Tetap bisa rugi kalau perusahaan bangkrut. Tapi risikonya lebih kecil karena kamu diprioritaskan dulu.
7. Siapa yang cocok beli saham preferen?
Investor dengan profil risiko rendah sampai menengah yang pengen pendapatan stabil.
Kesimpulan
Jadi, saham preferen itu bukan cuma saham “biasa” yang bisa kasih dividen. Ia adalah instrumen investasi yang menawarkan keamanan lebih, stabilitas, dan kepastian pendapatan — cocok buat investor yang pengen main aman tapi tetap produktif.
Perbedaan utamanya dengan saham biasa terletak di hak istimewa dan tingkat risiko. Saham biasa bisa kasih cuan besar, tapi saham preferen kasih rasa tenang.
Menurut Kementerian Investasi (BKPM), diversifikasi instrumen seperti saham preferen sangat penting buat menjaga kestabilan portofolio, terutama di tengah fluktuasi pasar global.
Jadi, kalau kamu lagi cari investasi jangka panjang dengan risiko terukur, saham preferen bisa jadi pilihan cerdas buat kamu mulai dari sekarang 💰📊