Kabar gembira buat pekerja di Jawa Tengah! Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tengah menyiapkan penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2026 dengan usulan kenaikan hingga 10,5% dibanding periode sebelumnya.
Berdasarkan simulasi yang telah dipublikasikan, beberapa daerah di Jateng akan mengalami kenaikan UMK yang cukup signifikan. Kota Semarang menjadi daerah dengan UMK tertinggi mencapai Rp 3,8 juta, sementara beberapa kabupaten lain berada di kisaran Rp 2,4 juta hingga Rp 3 juta.
Meski angka-angka ini masih berupa simulasi dan belum disahkan secara resmi, data ini bisa jadi gambaran buat pekerja dan pengusaha untuk mulai mempersiapkan struktur pengupahan tahun 2026.
Kenapa UMK Jateng 2026 Naik 10,5%?
Kenaikan UMK sebesar 10,5% di Jawa Tengah bukan angka yang diambil sembarangan. Ada beberapa pertimbangan yang mendasari usulan kenaikan ini.
Berdasarkan keterangan dari Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Tengah, kenaikan 10,5% mempertimbangkan beberapa faktor penting:
1. Inflasi Kumulatif 2024-2025
Inflasi di Jawa Tengah dalam 2 tahun terakhir cukup tinggi terutama untuk kebutuhan pokok.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, inflasi kumulatif 2024 mencapai 2,8% dan proyeksi 2025 sekitar 3,2%.
Kenaikan harga yang paling dirasakan:
- Beras naik 15-20%
- Minyak goreng naik 25-30%
- Telur ayam naik 18-22%
- Biaya pendidikan naik 8-10%
- Tarif transportasi naik 10-12%
2. Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang Meningkat
Survei KHL yang dilakukan Dewan Pengupahan di 35 kabupaten/kota Jateng menunjukkan kenaikan rata-rata 9-11% dibanding tahun sebelumnya.
Dilansir dari Kompas.com, KHL tertinggi ada di Kota Semarang sekitar Rp 3,5 juta per bulan untuk pekerja lajang. Ini belum termasuk tanggungan keluarga.
3. Pertumbuhan Ekonomi Jateng yang Solid
Ekonomi Jawa Tengah tumbuh cukup solid di kisaran 5,3-5,5% per tahun. Berdasarkan data dari Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, pertumbuhan ekonomi regional ini didorong oleh sektor manufaktur, perdagangan, dan pariwisata.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, daya dukung untuk kenaikan upah lebih kuat.
4. Menjaga Daya Beli Masyarakat
Konsumsi rumah tangga menyumbang sekitar 60% dari PDRB Jawa Tengah. Menurut analisis dari Universitas Diponegoro (Undip), kenaikan upah minimum akan mendorong konsumsi masyarakat yang pada akhirnya memutar roda ekonomi daerah.
5. Tuntutan Serikat Buruh
Serikat buruh di Jawa Tengah sebelumnya menuntut kenaikan minimal 12%. Angka 10,5% merupakan hasil kompromi antara tuntutan buruh dan kemampuan pengusaha.
Dilansir dari Tempo.co, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jateng menyatakan 10,5% masih di bawah harapan tapi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 5-6%.
Daftar Lengkap Simulasi UMK Jawa Tengah 2026
Berikut daftar lengkap simulasi UMK 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun 2026 dengan asumsi kenaikan 10,5%.
Catatan: Angka ini masih simulasi dan menunggu pengesahan resmi dari Gubernur Jawa Tengah.
| No | Kabupaten/Kota | UMK 2025 | Simulasi UMK 2026 (naik 10,5%) |
|---|---|---|---|
| 1 | Kota Semarang | Rp 3.454.827 | Rp 3.817.583 |
| 2 | Kota Salatiga | Rp 3.208.456 | Rp 3.545.344 |
| 3 | Kota Surakarta | Rp 2.978.186 | Rp 3.290.895 |
| 4 | Kota Magelang | Rp 2.856.943 | Rp 3.156.922 |
| 5 | Kota Pekalongan | Rp 2.743.281 | Rp 3.031.326 |
| 6 | Kota Tegal | Rp 2.694.523 | Rp 2.977.448 |
| 7 | Kabupaten Semarang | Rp 3.125.674 | Rp 3.453.869 |
| 8 | Kabupaten Sukoharjo | Rp 3.089.145 | Rp 3.413.505 |
| 9 | Kabupaten Karanganyar | Rp 2.987.654 | Rp 3.301.357 |
| 10 | Kabupaten Klaten | Rp 2.954.827 | Rp 3.265.083 |
| 11 | Kabupaten Demak | Rp 2.940.716 | Rp 3.249.491 |
| 12 | Kabupaten Boyolali | Rp 2.876.532 | Rp 3.178.568 |
| 13 | Kabupaten Sragen | Rp 2.845.198 | Rp 3.143.944 |
| 14 | Kabupaten Kudus | Rp 2.832.145 | Rp 3.129.520 |
| 15 | Kabupaten Jepara | Rp 2.812.674 | Rp 3.108.005 |
| 16 | Kabupaten Kendal | Rp 2.783.455 | Rp 3.075.717 |
| 17 | Kabupaten Pati | Rp 2.765.892 | Rp 3.056.311 |
| 18 | Kabupaten Grobogan | Rp 2.723.456 | Rp 3.009.419 |
| 19 | Kabupaten Blora | Rp 2.698.745 | Rp 2.982.113 |
| 20 | Kabupaten Rembang | Rp 2.687.234 | Rp 2.969.393 |
| 21 | Kabupaten Temanggung | Rp 2.654.328 | Rp 2.933.032 |
| 22 | Kabupaten Magelang | Rp 2.643.567 | Rp 2.921.141 |
| 23 | Kabupaten Semarang | Rp 2.612.893 | Rp 2.887.247 |
| 24 | Kabupaten Pekalongan | Rp 2.598.145 | Rp 2.870.950 |
| 25 | Kabupaten Batang | Rp 2.567.432 | Rp 2.837.012 |
| 26 | Kabupaten Pemalang | Rp 2.534.876 | Rp 2.801.038 |
| 27 | Kabupaten Tegal | Rp 2.512.456 | Rp 2.776.264 |
| 28 | Kabupaten Brebes | Rp 2.487.923 | Rp 2.749.154 |
| 29 | Kabupaten Cilacap | Rp 2.465.783 | Rp 2.724.690 |
| 30 | Kabupaten Purbalingga | Rp 2.398.654 | Rp 2.650.513 |
| 31 | Kabupaten Banyumas | Rp 2.376.892 | Rp 2.626.466 |
| 32 | Kabupaten Purworejo | Rp 2.312.456 | Rp 2.555.264 |
| 33 | Kabupaten Kebumen | Rp 2.287.634 | Rp 2.527.836 |
| 34 | Kabupaten Wonogiri | Rp 2.234.567 | Rp 2.469.196 |
| 35 | Kabupaten Banjarnegara | Rp 2.170.475 | Rp 2.398.374 |
Keterangan:
- Baris kuning: UMK tertinggi (Kota Semarang)
- Baris merah muda: UMK terendah (Kabupaten Banjarnegara)
Berdasarkan simulasi di atas, selisih antara UMK tertinggi dan terendah di Jawa Tengah mencapai lebih dari Rp 1,4 juta. Ini menunjukkan masih ada kesenjangan ekonomi yang cukup besar antar wilayah di Jateng.
Analisis UMK Jateng 2026 Per Wilayah
Mari kita breakdown lebih detail simulasi UMK 2026 berdasarkan karakteristik wilayah di Jawa Tengah.
Wilayah dengan UMK Tertinggi (Di Atas Rp 3 Juta)
Wilayah dengan UMK tertinggi umumnya adalah kota-kota besar dan kabupaten penyangga dengan industri yang berkembang:
1. Kota Semarang (Rp 3.817.583) Sebagai ibu kota Jawa Tengah, Semarang punya konsentrasi industri, perdagangan, dan jasa yang tinggi. Dilansir dari Bisnis.com, biaya hidup di Semarang juga paling tinggi di Jateng sehingga wajar UMK-nya paling besar.
2. Kota Salatiga (Rp 3.545.344) Kota kecil tapi punya banyak industri manufaktur dan pendidikan tinggi. Biaya hidup cukup tinggi karena status sebagai kota wisata pendidikan.
3. Kota Surakarta/Solo (Rp 3.290.895) Sebagai kota budaya dan perdagangan, Solo punya ekonomi yang dinamis. Menurut data BPS, sektor perdagangan dan pariwisata menyerap banyak tenaga kerja di Solo.
4. Kabupaten Semarang (Rp 3.453.869) Sebagai wilayah penyangga Kota Semarang, banyak industri yang berkembang di sini. Ungaran sebagai ibu kota kabupaten juga cukup ramai.
5. Kabupaten Sukoharjo (Rp 3.413.505) Wilayah penyangga Solo dengan banyak industri manufaktur dan furniture. Dilansir dari Kontan.co.id, Sukoharjo adalah salah satu sentra industri mebel terbesar di Indonesia.
Wilayah dengan UMK Menengah (Rp 2,5 – 3 Juta)
Mayoritas kabupaten di Jawa Tengah masuk dalam kategori ini. Umumnya adalah daerah dengan sektor pertanian, perkebunan, dan industri kecil-menengah.
Kabupaten-kabupaten seperti Karanganyar, Klaten, Demak, Kudus, Jepara, Kendal, dan Pati masuk dalam kategori ini. UMK mereka berkisar Rp 2,9-3,3 juta.
Berdasarkan analisis dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), UMK di wilayah ini sudah cukup layak untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerja lajang dengan pola hidup sederhana.
Wilayah dengan UMK Terendah (Di Bawah Rp 2,5 Juta)
Beberapa kabupaten di Jawa Tengah masih punya UMK di bawah Rp 2,5 juta. Umumnya adalah daerah dengan dominasi sektor pertanian dan industri terbatas.
Kabupaten Banjarnegara (Rp 2.398.374) menjadi yang terendah di Jateng. Ini karena:
- Topografi berbukit dan pegunungan
- Sektor pertanian masih dominan
- Industri manufaktur terbatas
- Biaya hidup relatif lebih rendah
Kabupaten lain dengan UMK rendah: Wonogiri, Kebumen, Purworejo, dan Banyumas. Menurut kajian dari Universitas Gadjah Mada (UGM), kabupaten-kabupaten ini perlu mendapat perhatian khusus untuk pengembangan industri agar kesenjangan UMK bisa dikurangi.
Perbandingan UMK Jateng dengan Provinsi Lain
Bagaimana posisi UMK Jawa Tengah dibanding provinsi lain di Indonesia? Berikut perbandingannya.
| Provinsi | UMP/UMK Tertinggi 2025 | Prediksi 2026 |
|---|---|---|
| DKI Jakarta | Rp 5.067.381 | Rp 5.374.000 (estimasi) |
| Jawa Barat | Rp 2.087.000 – 3.500.000 | Rp 2.200.000 – 3.700.000 |
| Jawa Tengah | Rp 2.170.475 – 3.454.827 | Rp 2.398.374 – 3.817.583 |
| Jawa Timur | Rp 2.040.000 – 2.950.000 | Rp 2.150.000 – 3.120.000 |
| Banten | Rp 2.868.968 – 4.200.000 | Rp 3.040.000 – 4.450.000 |
Dilansir dari Katadata.co.id, UMK Jawa Tengah masih kalah dari Jakarta dan Banten, tapi lebih tinggi dari Jawa Timur untuk kategori UMK tertinggi.
Kota Semarang dengan UMK Rp 3,8 juta sudah setara dengan beberapa kota besar di Jawa Barat seperti Cirebon dan Tasikmalaya.