Beranda » Investasi » 15 Aplikasi Trading Saham Terbaik Indonesia 2025, Terdaftar OJK dan Aman untuk Pemula

15 Aplikasi Trading Saham Terbaik Indonesia 2025, Terdaftar OJK dan Aman untuk Pemula

Memilih aplikasi trading saham yang tepat bukan sekadar soal tampilan menarik atau promo menggiurkan. Di balik kemudahan bertransaksi, ada aspek krusial yang sering diabaikan—legalitas dan keamanan dana investasi.

Berdasarkan data OJK, kerugian masyarakat akibat investasi ilegal di Indonesia sudah menembus angka Rp139,67 triliun sejak 2017 hingga 2023. Angka fantastis ini menunjukkan betapa pentingnya memilih platform yang benar-benar terdaftar dan diawasi regulator resmi.

Nah, artikel ini akan mengupas tuntas 15 aplikasi trading saham terbaik Indonesia 2025 yang sudah mengantongi izin OJK. Bukan hanya daftar nama, tapi juga perbandingan fee, fitur, hingga tips memilih aplikasi sesuai profil investor.

Daftar Isi

Apa Itu Aplikasi Trading Saham?

Apa Itu Insider Trading? Praktik Ilegal di Pasar Modal yang Bisa Bikin Masuk Penjara

Aplikasi trading saham adalah platform digital yang memungkinkan jual-beli efek secara online melalui smartphone atau komputer. Sebelum era digital, transaksi saham harus dilakukan via telepon atau datang langsung ke kantor sekuritas—ribet dan memakan waktu.

Sekarang, cukup dengan sentuhan jari, investor bisa memantau pergerakan harga, melakukan analisis teknikal, hingga eksekusi order dalam hitungan detik. Aplikasi ini menjadi jembatan antara investor ritel dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui perantaraan perusahaan sekuritas.

Setiap aplikasi trading saham di Indonesia wajib berada di bawah naungan perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK dan menjadi anggota bursa BEI.

Peran OJK, BEI, dan KSEI dalam Trading Saham

Sebelum membahas daftar aplikasi, penting memahami siapa saja “penjaga gawang” di ekosistem pasar modal Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

OJK adalah lembaga independen yang mengawasi seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan, termasuk pasar modal. Tugas utamanya meliputi pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan terhadap pelaku pasar.

Setiap perusahaan sekuritas wajib memiliki izin dari OJK sebelum beroperasi.

Bursa Efek Indonesia (BEI)

BEI adalah tempat berlangsungnya transaksi jual-beli efek di Indonesia. Sebagai penyelenggara bursa, BEI memiliki wewenang menetapkan peraturan bursa dan mengawasi anggotanya.

Perusahaan sekuritas yang ingin memfasilitasi transaksi saham harus menjadi Anggota Bursa (AB) di BEI.

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

KSEI bertugas menyimpan dan mengadministrasikan efek milik investor. Melalui sistem C-BEST dan fasilitas AKSes, investor bisa memantau portofolio secara langsung dan real-time.

Jadi, dana dan efek investor tidak disimpan oleh sekuritas, melainkan teradministrasi di KSEI—menambah lapisan perlindungan bagi investor.

Cara Kerja Aplikasi Trading Saham di Indonesia

Saham Apa yang Bagus Hari Ini? Cek 6 Rekomendasi Cuan dari Analis!

Banyak yang mengira tinggal download aplikasi, deposit, lalu langsung bisa trading. Faktanya, prosesnya sedikit lebih kompleks dari itu.

Pertama, calon investor harus membuka rekening efek di perusahaan sekuritas pilihan. Proses ini melibatkan verifikasi identitas (e-KYC) menggunakan KTP dan data pendukung lainnya.

Setelah rekening efek aktif, sekuritas akan membuatkan Rekening Dana Nasabah (RDN) di bank mitra. RDN ini terpisah dari rekening operasional sekuritas—artinya dana investor terlindungi meski sekuritasnya mengalami masalah finansial.

Begitu RDN aktif dan terisi saldo, investor bisa mulai bertransaksi melalui aplikasi. Setiap order beli atau jual akan dikirim ke sistem perdagangan BEI, lalu dieksekusi berdasarkan mekanisme pasar.

Baca Juga:  5 Aplikasi Crypto Teraman di Indonesia 2025 Resmi OJK, Bappebti, dan Exchange Global

Penyelesaian transaksi (settlement) terjadi T+2, artinya dua hari bursa setelah transaksi dilakukan.

Kriteria Memilih Aplikasi Trading Saham Terbaik

Tidak semua aplikasi cocok untuk semua orang. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan.

1. Legalitas dan Keamanan

Ini yang paling utama. Pastikan perusahaan sekuritas sudah terdaftar dan diawasi OJK serta menjadi anggota BEI.

Klaim “terdaftar di OJK” yang beredar di iklan perlu diverifikasi langsung ke situs resmi ojk.go.id.

2. Fee Transaksi

Fee beli dan jual saham bervariasi antar sekuritas, mulai dari 0,10% hingga 0,35% per transaksi. Untuk trader aktif, selisih 0,05% saja bisa sangat berpengaruh dalam jangka panjang.

3. Minimum Deposit

Beberapa sekuritas tidak mensyaratkan minimum deposit, sementara yang lain meminta mulai dari Rp100.000 hingga Rp10 juta.

4. Fitur dan Kemudahan Penggunaan

Fitur seperti stock screener, analisis teknikal, riset harian, dan komunitas investor bisa menjadi nilai tambah. Namun, yang tidak kalah penting adalah stabilitas aplikasi saat jam trading.

5. Kualitas Customer Service

Investor pemula sering butuh bantuan teknis. Pilih sekuritas dengan layanan pelanggan responsif dan tersedia di berbagai channel.

Daftar 15 Aplikasi Trading Saham Terbaik Indonesia 2025

Saham yang Lagi Push Momentum: Pantau Emiten BEI Ini Buat Potensi Cuan Sebelum Weekend

Berikut daftar aplikasi trading saham yang sudah terdaftar OJK, lengkap dengan review singkat masing-masing platform.

1. Stockbit

Stockbit menjadi favorit banyak investor ritel berkat kombinasi platform trading dan komunitas sosial yang aktif. Fitur Fundachart, Screener, dan virtual trading membuatnya cocok untuk belajar sebelum terjun dengan uang sungguhan.

Fee transaksi termasuk yang termurah—0,10% untuk beli dan 0,20% untuk jual, sudah termasuk PPN. Tidak ada minimum deposit yang dipersyaratkan.

2. Ajaib

Ajaib menyasar generasi milenial dengan tampilan user-friendly dan proses registrasi yang sepenuhnya online. Aplikasi ini menyediakan fitur categorization saham berdasarkan berbagai indikator seperti dividen tinggi atau value investing.

Fee transaksi mulai dari 0,15% (beli) dan 0,25% (jual) untuk volume trading di bawah Rp150 juta per hari. Deposit awal cukup fleksibel mulai Rp10.000.

3. IPOT (Indo Premier Online Trading)

IPOT dari Indo Premier Sekuritas menawarkan ekosistem lengkap—saham, reksa dana, obligasi, dan ETF dalam satu platform. Fitur unggulannya termasuk Robo Trading dan AI Trending untuk mendeteksi saham yang sedang ramai diperdagangkan.

Fee transaksi 0,19% (beli) dan 0,29% (jual). Tidak ada minimum deposit, cocok untuk pemula yang ingin memulai dengan modal kecil.

4. Bibit

Meski lebih dikenal sebagai platform reksa dana dengan fitur robo-advisor, Bibit kini terintegrasi dengan Stockbit Sekuritas untuk transaksi saham. Pendekatan ini cocok bagi investor yang ingin diversifikasi portofolio dalam satu aplikasi.

Modal investasi bisa dimulai dari Rp10.000 untuk reksa dana. Untuk saham, mengikuti ketentuan Stockbit Sekuritas.

5. Bareksa

Bareksa merupakan marketplace reksa dana pertama di Indonesia yang sudah beroperasi sejak 2013. Selain reksa dana, platform ini juga menyediakan akses ke SBN (Surat Berharga Negara) dan emas digital.

Proses registrasi dilakukan full online dengan lebih dari 150 produk reksa dana dari 50+ manajer investasi.

6. Mandiri Sekuritas (MOST)

MOST (Mandiri Online Securities Trading) didukung oleh kekuatan jaringan Bank Mandiri. Fitur auto order, program edukasi PALING Belajar, dan forum diskusi menjadi nilai tambah bagi investor pemula.

Fee transaksi reguler 0,18% (beli) dan 0,28% (jual). Minimum deposit bervariasi—Rp2 juta untuk mahasiswa dan Rp5 juta untuk umum.

7. BNI Sekuritas (BIONS)

BIONS (BNI Sekuritas Innovative Online Trading System) menawarkan kenyamanan transaksi dengan dukungan bank BUMN. Investor bisa mendapatkan riset rutin dan rekomendasi harian dari tim analis BNI Sekuritas.

Interface modern dan terintegrasi dengan ekosistem BNI menjadi daya tarik utama bagi nasabah bank tersebut.

8. Mirae Asset Sekuritas (Neo HOTS)

Mirae Asset merupakan sekuritas dengan nilai transaksi tertinggi di BEI. Aplikasi Neo HOTS menyediakan fitur analisis teknikal dan fundamental yang lengkap untuk trader profesional.

Fee transaksi 0,15% (beli) dan 0,25% (jual). Namun, minimum deposit cukup tinggi—Rp10 juta untuk akun reguler dan Rp3 juta khusus mahasiswa.

9. Phillip Sekuritas (POEMS)

POEMS sudah dikenal lama sebagai platform dengan kekuatan charting dan eksekusi cepat. Laporan riset berkualitas menjadi andalan bagi investor yang membutuhkan analisis mendalam.

Fee transaksi 0,20% (beli) dan 0,30% (jual)—termasuk yang tertinggi, tapi diimbangi dengan fasilitas riset premium.

10. MNC Sekuritas (MNC Trade New)

Motion Trade dari MNC Sekuritas memiliki fitur unik—Voice Command untuk eksekusi order dan integrasi analisis dari MNC Research. Ada juga fitur filantropi untuk zakat, infaq, dan wakaf saham.

Fee transaksi 0,18% (beli) dan 0,28% (jual) dengan minimum Rp10.000 per transaksi.

11. Trimegah Sekuritas (TriMobile/TRIMA)

Trimegah Sekuritas menyediakan platform Trima untuk trading saham, reksa dana, dan obligasi. Fitur fast order dan smart order memudahkan eksekusi transaksi.

Baca Juga:  5 Alasan Logis Kenapa Kamu Harus Punya Aplikasi Bitcoin Sekarang (Sebelum Terlambat)

Fee transaksi 0,18% (beli) dan 0,28% (jual).

12. RHB Sekuritas (RHB TradeSmart)

RHB TradeSmart menawarkan fitur smart analyzer, ARO signal, dan SOTS (Smart Online Trading System). Aplikasi ini cocok untuk trader yang membutuhkan tools analisis teknikal canggih.

Perusahaan ini sudah beroperasi di Indonesia sejak 1990 dengan rekam jejak yang solid.

13. Pluang

Pluang menonjol sebagai platform multi-aset—saham AS, crypto, emas, reksa dana, hingga options dalam satu aplikasi. Dengan lebih dari 12 juta pengguna, Pluang sudah berizin OJK dan Bappebti.

Fitur trading 24 jam untuk saham AS dan USD Yield hingga 3,88% menjadi keunggulan kompetitif.

14. OCBC Sekuritas (iOCBC)

iOCBC menyediakan akses trading saham dengan dukungan jaringan OCBC NISP. Platform ini cocok bagi nasabah bank yang ingin mengintegrasikan kebutuhan perbankan dan investasi.

Keunggulan utama terletak pada keamanan transaksi dan stabilitas sistem yang didukung infrastruktur perbankan.

15. BCA Sekuritas (BCAS Best Mobile)

BCAS Best Mobile dari BCA Sekuritas menawarkan kemudahan bagi nasabah BCA. Integrasi dengan ekosistem Blu by BCA menjadi nilai tambah dari sisi user experience.

Keamanan tinggi dan dukungan data yang stabil menjadikan platform ini layak dipertimbangkan untuk investor pemula hingga menengah.

Tabel Perbandingan Fee Transaksi & Minimum Deposit

Berikut perbandingan lengkap fee dan minimum deposit dari 15 aplikasi trading saham terbaik 2025. Data ini dapat berubah sesuai kebijakan masing-masing sekuritas.

Aplikasi Fee Beli Fee Jual Min. Deposit Cocok Untuk
Stockbit 0,10% 0,20% Tidak ada Pemula & Komunitas
Ajaib 0,15% 0,25% Rp10.000 Milenial & Pemula
IPOT 0,19% 0,29% Tidak ada Multi-aset
Bibit (via Stockbit) 0,10% 0,20% Rp10.000 Reksa Dana + Saham
Bareksa Rp10.000 Reksa Dana & SBN
MOST (Mandiri) 0,18% 0,28% Rp2-5 juta Nasabah Mandiri
BIONS (BNI) 0,18% 0,28% Rp1 juta Nasabah BNI
Neo HOTS (Mirae) 0,15% 0,25% Rp10 juta Trader Aktif
POEMS (Phillip) 0,20% 0,30% Rp5 juta Riset Premium
MNC Trade New 0,18% 0,28% Rp100.000 Filantropi
Trimegah (TRIMA) 0,18% 0,28% Rp1 juta Investor Umum
RHB TradeSmart 0,18% 0,28% Rp1 juta Analisis Teknikal
Pluang Variatif Variatif Rp10.000 Multi-Aset Global
iOCBC 0,18% 0,28% Rp1 juta Nasabah OCBC
BCAS Best Mobile 0,18% 0,28% Rp1 juta Nasabah BCA

Perlu dicatat, fee di atas sudah termasuk levy (0,04%), PPN atas jasa broker, dan PPh final 0,1% untuk transaksi jual. Besaran fee dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan masing-masing sekuritas.

Keuntungan Trading Saham untuk Pemula

Masih ragu untuk mulai investasi saham? Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapat.

1. Capital Gain

Selisih antara harga beli dan harga jual saham. Jika membeli di harga Rp1.000 lalu menjual di Rp1.500, capital gain yang diperoleh adalah Rp500 per lembar.

2. Dividen

Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Tidak semua emiten membagikan dividen, tapi bagi yang rutin membagi, ini bisa menjadi passive income menarik.

3. Likuiditas Tinggi

Saham bisa dijual kapan saja selama jam bursa (Senin-Jumat, 09.00-15.00 WIB). Berbeda dengan properti yang butuh waktu lama untuk dijual.

4. Modal Fleksibel

Berkat aplikasi trading modern, investasi saham bisa dimulai dengan modal Rp100.000 saja. Bahkan beberapa sekuritas tidak mensyaratkan minimum deposit.

Tips Memilih Aplikasi Sesuai Profil Investor

Tidak ada aplikasi yang “paling bagus” untuk semua orang. Yang ada adalah aplikasi yang paling cocok sesuai kebutuhan dan gaya investasi.

Untuk Investor Pemula

Prioritaskan aplikasi dengan interface sederhana, edukasi lengkap, dan customer service responsif. Stockbit, Ajaib, dan IPOT bisa menjadi pilihan tepat karena menyediakan fitur virtual trading dan komunitas belajar.

Untuk Trader Aktif

Kecepatan eksekusi dan kelengkapan fitur analisis lebih penting daripada biaya. Mirae Asset (Neo HOTS), RHB TradeSmart, dan Mandiri Sekuritas cocok untuk profil ini dengan tools charting dan broker summary yang komprehensif.

Untuk Investor Jangka Panjang

Fokus pada sekuritas dengan riset fundamental berkualitas dan biaya yang wajar. IPOT, POEMS, dan BNI Sekuritas menyediakan laporan riset rutin yang bisa membantu pengambilan keputusan.

Untuk Nasabah Bank Tertentu

Jika sudah memiliki rekening di bank tertentu, memilih sekuritas dari grup bank yang sama bisa memudahkan proses deposit dan withdrawal—MOST untuk nasabah Mandiri, BIONS untuk BNI, BCAS untuk BCA.

Cara Memulai Investasi Saham dari Nol

Bagi yang benar-benar baru, berikut langkah-langkah memulai investasi saham.

Langkah 1: Pelajari Dasar-Dasar Pasar Modal

Sebelum menyetor uang, luangkan waktu untuk memahami istilah-istilah dasar seperti lot, bid, offer, IHSG, dan cara membaca laporan keuangan sederhana. Banyak sekuritas menyediakan materi edukasi gratis.

Langkah 2: Tentukan Tujuan Investasi

Apakah untuk dana pensiun 20 tahun lagi? Atau untuk beli rumah 5 tahun ke depan? Tujuan ini akan menentukan strategi dan jenis saham yang dipilih.

Langkah 3: Siapkan Dana Khusus

Gunakan uang yang benar-benar “idle” atau tidak dibutuhkan dalam waktu dekat. Jangan pernah menggunakan uang kebutuhan sehari-hari atau dana darurat untuk trading.

Baca Juga:  IHSG Bangkit! Ini 6 Saham Potensial yang Bisa Bikin Cuan Deras Hari Ini

Langkah 4: Pilih Sekuritas dan Buka Rekening

Berdasarkan pertimbangan yang sudah dibahas di atas, pilih sekuritas yang paling sesuai lalu buka rekening efek.

Langkah 5: Mulai dengan Modal Kecil

Tidak perlu langsung menyetor puluhan juta. Mulai dengan Rp100.000-500.000 untuk belajar mekanisme trading dan mengelola emosi saat melihat fluktuasi harga.

Cara Membuka Rekening Saham (RDN)

Proses pembukaan rekening efek dan RDN kini bisa dilakukan 100% online. Berikut langkah umumnya.

  1. Download aplikasi sekuritas pilihan dari Play Store atau App Store
  2. Isi data diri meliputi nama, NIK, alamat, pekerjaan, dan sumber penghasilan
  3. Upload dokumen berupa foto KTP, selfie dengan KTP, dan NPWP (jika ada)
  4. Verifikasi identitas melalui video call atau e-KYC otomatis
  5. Tanda tangani dokumen secara digital
  6. Tunggu approval dari sekuritas dan pembukaan RDN oleh bank mitra
  7. Aktivasi akun setelah RDN aktif, lakukan deposit perdana

Proses ini biasanya memakan waktu 1-3 hari kerja, tergantung kelengkapan dokumen dan antrian di bank mitra.

Cara Cek Legalitas Broker di OJK

Apa Itu OJK dan Bagaimana Cara Kerjanya? Penjelasan Tugas, Fungsi, dan Proses Pengawasan Finansial

Sebelum menyetorkan dana, pastikan sekuritas yang dipilih benar-benar legal. Berikut cara mengeceknya.

Melalui Website OJK

  1. Kunjungi ojk.go.id
  2. Pilih menu “Kanal Pasar Modal”
  3. Klik “Data Perusahaan Efek”
  4. Unduh dokumen PDF yang tersedia
  5. Cari nama perusahaan sekuritas menggunakan Ctrl+F

Melalui Website BEI

  1. Kunjungi idx.co.id
  2. Pilih menu “Data Pasar”
  3. Klik “Anggota Bursa (AB)”
  4. Daftar lengkap sekuritas anggota bursa akan ditampilkan

Melalui Kontak Resmi OJK

Jika masih ragu, hubungi langsung Kontak OJK 157 melalui telepon (021) 157, WhatsApp 081157157157, atau email [email protected].

Waspada: Ciri-Ciri Aplikasi Trading Ilegal

Dilansir dari situs OJK dan Satgas PASTI, berikut ciri-ciri investasi atau aplikasi trading ilegal yang harus diwaspadai.

1. Tidak Terdaftar di OJK atau Bappebti

Ini red flag paling utama. Jika tidak bisa ditemukan di database resmi regulator, jangan lanjutkan.

2. Menjanjikan Keuntungan Tinggi dalam Waktu Singkat

Klaim seperti “profit 20% per bulan” atau “pasti untung tanpa risiko” adalah tanda bahaya. Tidak ada investasi legal yang bisa menjamin keuntungan.

3. Tidak Transparan Soal Produk dan Pengelolaan Dana

Jika tidak jelas uang diinvestasikan ke mana dan bagaimana cara kerjanya, waspadai potensi skema ponzi.

4. Menggunakan Skema Perekrutan Anggota

Jika keuntungan utama berasal dari mengajak orang lain bergabung (bukan dari aktivitas investasi riil), ini ciri khas money game.

5. Desakan untuk Segera Bergabung

Tekanan seperti “promo terbatas” atau “slot hampir habis” adalah taktik untuk mencegah calon korban melakukan pengecekan.

6. Alamat dan Struktur Perusahaan Tidak Jelas

Perusahaan investasi legal pasti memiliki alamat kantor fisik, struktur organisasi, dan nomor izin yang bisa diverifikasi.

Kontak Layanan dan Pengaduan

Jika mengalami kendala atau menemukan indikasi penipuan investasi, berikut kontak resmi yang bisa dihubungi.

Lembaga Kontak Layanan
OJK (Kontak 157) Telepon: 157 (24 jam)
WhatsApp: 081157157157
Email: [email protected]
Website: kontak157.ojk.go.id
Pengaduan konsumen, informasi legalitas, laporan investasi ilegal
Bursa Efek Indonesia (BEI) Telepon: (021) 5150515
Website: idx.co.id
Informasi anggota bursa, data pasar, edukasi
KSEI Telepon: (021) 5291-1220
Website: ksei.co.id
Fasilitas AKSes: akses.ksei.co.id
Cek portofolio efek, informasi SID
Satgas PASTI Melalui Kontak OJK 157 Pelaporan investasi ilegal dan pinjol ilegal

Sejak Januari 2024 hingga Januari 2025, Satgas PASTI telah menemukan dan menghentikan 3.517 entitas pinjaman online ilegal serta 519 penawaran investasi ilegal—menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan terhadap platform tidak resmi.

Penutup

Memilih aplikasi trading saham yang tepat adalah langkah awal penting dalam perjalanan investasi. Dari 15 aplikasi yang sudah dibahas, masing-masing memiliki keunggulan dan segmen pasar tersendiri—tidak ada yang “paling sempurna” untuk semua orang.

Yang terpenting, selalu utamakan legalitas dan keamanan di atas segalanya. Jangan mudah tergiur iming-iming keuntungan fantastis dari platform yang tidak jelas asal-usulnya.

Semoga artikel ini bermanfaat sebagai panduan dalam memilih platform investasi yang aman dan sesuai kebutuhan. Selamat berinvestasi dengan bijak, dan semoga perjalanan di pasar modal memberikan hasil yang positif.

Informasi dalam artikel ini bersifat edukatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor. Data fee dan minimum deposit dapat berubah sesuai kebijakan terbaru dari masing-masing sekuritas—selalu verifikasi langsung ke sumber resmi sebelum membuka rekening.


FAQ

Apa aplikasi trading saham terbaik untuk pemula di tahun 2025? +
Untuk pemula, Stockbit, Ajaib, dan IPOT menjadi pilihan populer karena interface yang user-friendly, tersedianya fitur edukasi, dan komunitas investor yang aktif. Ketiganya juga tidak mensyaratkan minimum deposit tinggi.
Berapa modal minimal untuk mulai trading saham? +
Beberapa sekuritas seperti Stockbit dan IPOT tidak mensyaratkan minimum deposit. Namun secara praktis, dengan modal Rp100.000-500.000 sudah bisa membeli saham di BEI karena minimal pembelian adalah 1 lot (100 lembar).
Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah sekuritas terdaftar di OJK? +
Kunjungi website ojk.go.id, pilih menu “Kanal Pasar Modal”, lalu klik “Data Perusahaan Efek”. Unduh dokumen PDF dan cari nama sekuritas yang ingin diverifikasi. Alternatif lain, hubungi Kontak OJK 157.
Apa perbedaan fee beli dan fee jual saham? +
Fee jual biasanya lebih tinggi karena sudah termasuk PPh final 0,1% dari nilai transaksi. Misalnya, jika fee beli 0,15% maka fee jual sekitar 0,25% (selisih 0,1% untuk PPh).
Apakah dana di rekening saham dijamin pemerintah seperti deposito? +
Dana di Rekening Dana Nasabah (RDN) memang disimpan di bank, tapi tidak termasuk dalam program penjaminan LPS. Namun, dana ini terpisah dari aset perusahaan sekuritas sehingga tetap aman meski sekuritasnya mengalami masalah finansial.
Apa itu fasilitas AKSes KSEI dan bagaimana cara menggunakannya? +
AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) adalah fasilitas dari KSEI yang memungkinkan investor memantau portofolio efek secara langsung. Akses melalui akses.ksei.co.id menggunakan email dan password yang didaftarkan saat membuka rekening efek.
Apakah bisa punya rekening di lebih dari satu sekuritas? +
Bisa. Investor boleh memiliki rekening di beberapa sekuritas sekaligus dengan SID (Single Investor Identification) yang sama. Namun, setiap rekening akan memiliki RDN terpisah.
Apa yang harus dilakukan jika menemukan aplikasi trading mencurigakan? +
Segera laporkan ke OJK melalui Kontak 157 (telepon, WhatsApp 081157157157, atau email [email protected]). Jangan menyetorkan dana dan kumpulkan bukti seperti screenshot iklan atau percakapan sebagai bahan laporan.
Ardan Adhi Chandra, Engagement Editor/Reporter/Penulis detik.com & banjoo.id. Jurnalis digital expert dalam investigative reporting & viral content.
Jurnalis

Ardan Adhi Chandra adalah profesional media multitalenta yang saat ini berperan sebagai Engagement Editor, Reporter, dan Penulis. Dengan kemampuan yang komprehensif dalam jurnalistik digital dan content engagement, Ardan membawa perspektif unik dalam setiap konten yang dihasilkannya.